ZONASULTRA.ID,KENDARI- Program Studi (Prodi) Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari menetapkan tiga target yang ingin dicapai 2023 ini.
Ketua Prodi Farmasi Waode Yuliastri mengatakan, tiga target tersebut adalah memenuhi syarat akreditasi unggul, peningkatan jumlah SDM yang bergelar doktor, dan membuka Program Studi profesi Apoteker (PSPA).
Kata dia, tiga target ini dapat dicapai dengan semangat kerja bersama seluruh tim Prodi baik itu dosen, mahasiswa hingga pemangku kebijakan di UMW Kendari. Menurutnya, hal itu pun juga bukan tidak mungkin untuk dicapai dengan melihat hasil kinerja Prodi sepanjang tahun 2022 kemarin.
Ia menjelaskan, Prodi Farmasi dalam menjalankan program kerja selalu mengacu pada rencana strategis dalam jangka 5 tahun.
Setiap tahun mereka membuat rencana operasional dan itu menjadi rujukan dalam menjalan program kerja yang sesuai dengan visi misi fakultas dan universitas.
Pada Januari 2022, Prodi Farmasi telah membuat revisi kelengkapan dokumen visi misi usai mandala waluya naik status menjadi universitas. Dan telah rampung 100 persen.
Kemudian program kerja selanjutnya adalah terkait dengan Tridarma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
Muali dari pendidikan, kata dia, selain perkuliahan dan laboratorium praktikum, Prodi Farmasi juga menggelar kuliah tamu atau kuliah pakar yang melibatkan narasumber dari beberapa kampus ternama dan telah bekerjasama dengan pihaknya.
Di antaranya dari Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran, Poltekkes Gorontalo, Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, dan Fakultas Farmasi Universitas Islam Indonesia.
Selanjutnya, kegiatan pelaksanaan untuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan secara nasional dan Prodi Farmasi mencapai target dari 10 proposal yang diajukan dan ada 3 tim yang lolos seleksi.
Prodi Farmasi juga akan melakukan reakreditasi pada bulan Februari 2023, yang otomatis kurikulum harus disesuaikan dengan visi misi fakultas dan universitas.
“Kami adakan revisi dan itu sudah terlaksana yang melibatkan seluruh stecholder, alumni, dan narasumber dari Asosiasi pendidikan tinggi farmasi Indonesia,” katanya.
Pada pengabdian, Prodi Farmasi juga sudah melakukan kegiatan tersebut di desa binaan Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan (Konsel). Kata dia, mereka sudah melakukan pengabdian sesuai dengan roadmap.
Mulai dari penyuluhan, pelatihan pembuatan instan herbal, pembuatan jamu dan pada tahun ketiga sesuai dengan roadmap 2022 mereka sudah melakukan pelatihan terkait marketing dari produk-produk yang sudah dihasilkan.
Strategi Prodi Farmasi
Waode Yuliastri menyebutkan, manajemen yang dilakukan untuk menjalankan semua program bisa maskimal adalah dengan mendukung apa yang telah menjadi program kerja dengan selalu memfasilitasi dosen.
Mulai dari dukungan program kerja yang terstruktur hingga dukungan moril dan juga pendanaan apa yang menjadi keluaran dosen itu sendiri.
Menurutunya, singkronisasi kegiatan Prodi Farmasi dengan universitas tentunya dimulai dari dokumen visi misi, bahwa universitas melakukan kegiatan tridarma untuk unggul di bidang riset khususnya di wilayah pertambangan dan pesisir.
Baca Juga : 222 Mahasiswa Prodi S-1 Farmasi UMW Kendari Ikuti PKL Farmakognasi di Desa Sanggula
“Tentunya kami di prodi farmasi memiliki visi yang sama tapi karakteristiknya lebih ke bahan alam lokal di wilayah pesisir dan tambang,” katanya.
Dukungan Prodi terhadap pengembangan mahasiswa agar bermanfaat kepada masyarakat, selain memberikan teori, Prodi juga melakukan praktek kerja lapangan baik itu pada fasilitas pelayanan kesehatan maupun tempat yang mendukung visi misi terkait produk-produk bahan alam.
Yuliastri pun berkomitmen Prodi Farmasi akan tetap fokus apa yang menjadi tanggungjawabnya dan terus menunjukkan prestasi serta membina dan mengarahkan mahasiswa dalam mengikuti ajang atau lomba baik akademik maupun non akademik di luar atau lingkup universitas.
“Tentunya itu akan menjadi poin dalam masyarakat bahwa prodi farmasi tetap produktif,” ujarnya.
Ia berpesan kepada dosen agar lebih meningkatkan kinerjanya dengan menunjukkan prestasi akademiknya dalam bentuk luaran, baik itu jurnal yang terindekscopus karena itu merupakan salah satu parameter yang penting.
Kemudian kepada mahasiswa bisa lebih berkompentisi baik itu akademik maupun non-akademik di skala nasional dan internasional.
Serta untuk pihak universitas agar semua prodi di universitas bisa terakreditasi baik dan unggul sehingga universitas juga bisa meningkatkan akreditasinya ke level yang lebih unggul. (*)
Editor: Ilham Surahmin