ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenegakerjaan mencatat hasil investasi per Agustus 2018 naik 9 persen dari tahun sebelumnya.
Dilansir dari Kompas.com, Deputi Direktur Bidang Humas dan Antara Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan, per Agustus 2018 BPJS Ketenagakerjaan berhasil mencatatkan hasil investasi sebesar Rp18,9 triliun. Angka tersebut naik 9 persen dari tahun sebelumnya.
“Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan hasil investasi itu adalah iuran yang dikumpulkan, pembayaran jaminan dan strategi investasi yang sesuai dengan kondisi liabilitas program, kondisi ekonomi, pasar dan tentunya sesuai regulasi,” ungkap Utoh, Selasa (16/10/2018).
Lebih lanjut Utoh menjelaskan, dari rasio imbal hasil atau yield on investmen (YoI) BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan angka sebesar 8,70 persen. Di mana portofolio investasinya ditempatkan pada 61 persen surat utang, 9 persen deposito, 10 persen reksa dana, 19 persen saham dan 1 persen investasi langsung.
“Mayoritas di surat utang sesuai dengan kondisi liabilitas program, yang mayoritas merupakan dana jangka panjang,” ujar Utoh.
Soal fluktuasi rupiah, Utoh menjelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan investasinya berdenominasi Rupiah dan tidak ada pengelolaan dana dengan mata uang asing.
“Investasi BPJS Ketenagakerjaan semuanya berdominasi Rupiah, bahkan kami dilarang pengelolaan dana dengan mata uang asing. Jadi, kami tidak terpapar langsung dengan risiko fluktuasi Rupiah,” jelas Utoh.
Total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp339,7 triliun atau naik 16 persen year-on-year (yoy) dari Agustus 2017. Untuk jumlah kepesertaan, Utoh mengungkapkan ada 48,7 juta orang atau meningkat 14 persen dari tahun sebelumnya. Sementara, jumlah peserta aktif sekitar 28,8 juta atau meningkat 20 persen.
Lebih lanjut, iuran yang dikumpulkan mencapai Rp41 triliun dan jumlah klaim yang dibayarkan Rp15,3 triliun. (B)