JALAN RUSAK – Jalan Penghubung Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara dan Kecamatan Meluhu Kabupaten Konawe kian bertambah parah, puluhan mobil kandas ditengah kubangan lumpur. Bahkan, kini untuk melintasi harus membayar tarif jasa perbaikan jalan kepada sekelompok pemuda. (Jefri/ZONASULTRA.COM).
ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Lambannya perbaikan jalan penghubung antara Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) dan Kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe memberikan efek yang sangat buruk.
Selain jalan rusak yang mengancam keselamatan pengendara, kini jalan poros trans Sulawesi yang dikerja sejak 2016 lalu itu dimanfaatkan sekelompok pemuda untuk meminta uang kepada para pengemudi yang melewati jalur tersebut.
Modus yang digunakan dengan melakukan perbaikan jalan menggunakan alat seadanya seperti pacul dan parang. Dari pantauan awak Zonasultra.com, sebanyak 5 sampai 10 orang pemuda berdiri di sisi badan jalan menunggu para pengendara yang melintas. Setelah itu, mereka menahan dan meminta sejumlah uang yang nilainya bervariasi mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 20.000 sekali melintas.
Baca Juga : Jalan Rusak Parah, Tarif Angkutan Penumpang Lasolo-Meluhu Meroket
Hafid (38), salah satu pengendara roda dua sangat mengeluhkan kondisi ini. Pasalnya, dirinya yang sering melintasi jalan alternatif itu kini harus menyiapkan uang jasa perbaikan jalan kepada para pemuda hingga ratusan ribu.
“Biasanya Rp 100 sudah cukup untuk ongkos pulang. Tapi sekarang Rp 200 ribu karena bukan main banyaknya anak-anak muda minta-minta uang di jalan alasanya karena mereka perbaiki jalan katanya. Belum lagi kalau tertanam kendaraanya kita setengah mati kita mendorong,” kata Hafid ditemui di Kecamatan Meluhu, Sabtu (8/7/2017).
Bisaman, salah seorang pedagang ikan gandeng juga megeluhkan hal tersebut. Kata dia, kerusakan jalan tak hanya membuat kerusakan pada motor miliknya tapi juga mengurangi keuntungan yang diperoleh karena harus menyisipkan untuk jasa perbaikan jalan.
Baca Juga : Walau Mengancam Nyawa, Jalan Penghubung Lasolo-Meluhu Tetap Dilintasi untuk Mudik
“Biasa kalau ikan saya habis dapat keuntungan Rp 300 ribu bersih. Tapi selama jalan rusak paling sampai di rumah tinggal Rp Rp 250 ribu. Belum lagi kalau motor rusak. Saya harapkan supaya pemerintah ada perhatianlah dan tindakan perbaiki jalan ini kasian kita orang kecil yang melewati jalan ini untuk mencari nafkah,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi jalan penghubung trans Sulawesi Lasolo-Meluhu kian rusak parah. Seluruh badan jalan dengan panjang puluhan kilo meter hancur, berbecek dan berlubang serta dipenuhi genangan air lumpur hingga kedalaman 30 sentimeter. Kerusakan jalan juga membuat tarif anggkutan meroket dari Rp 50.000 sampai Rp 80.000 per kepala.
Selain itu, beberapa deker yang telah dikerja oleh Pemerintah Provinsi selaku penanggung jawab jebol dan longsor hingga membentuk jurang kedalaman 25 meter sehingga sangat membahayakan para pengendara yang melintasi jalur tersebut. (B)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Jumriati