Jelang Iduladha, Harga Bahan Pokok di Kendari Melonjak Naik

89
Jelang Iduladha, Harga Bahan Pokok di Kendari Melonjak Naik
Harga bahan pokok di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpantau mengalami kenaikan harga menjelang lebaran Iduladha 2022.(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jelang Iduladha, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melonjak naik.

Salah seorang pedagang di Pasar Basah Korem, Danianti (28), mengatakan, semua barang dagangannya mengalami kenaikan, di antaranya cabai rawit Rp80-Rp90 ribu per kilogram (kg) dari harga normal Rp25 ribu per kg, cabai keriting Rp60 per kilo, bawang merah Rp30-35 ribu per kilo dan tomat Rp22 ribu per kilo.

“Kenaikan diakibatkan faktor cuaca, kadang hujan kadang panas. Dari pembelian awal juga sudah naik karena kurang barang,” ucapnya ditemui Senin (20/6/2022).

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Pedagang lainnya di Pasar Korem, Mama Rangga mengatakan hal yang sama. Kata dia, barang-barang dagangan di pasar tersebut rata-rata diambil dari Pasar Baruga dan diperkirakan masih akan terus naik.

Sementara pedagang di Pasar Anduonohu Kendari Syarifuddin (47) mengaku, harga bahan pokok dagangannya mengalami kenaikan sejak dua minggu yang lalu.

Adapun bawang merah dijual dengan harga Rp60 ribu per kilo dari Rp45 ribu per kilo, bawang putih tetap stabil Rp35 ribu per kilo, cabai rawit Rp80 ribu per kilo, cabai keriting Rp50 ribu per kilo, cabai besar Rp60 ribu, cabai ijo Rp40 ribu per kilo dan tomat Rp22 ribu per kilo.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

“Ini mau naik lagi, cabai rawit bisa sampai Rp150 ribu per kilo karena momen Iduladha, ditambah barang langka,” ucapnya.

Tak jauh dari tempat dagangan Syarifudin, seorang pedagang lainnya Maise (30) mengatakan, kenaikan tahun ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, naiknya permintaan pembeli juga sangat berpengaruh dengan kenaikan tersebut.

“Biasanya dua minggu setelah lebaran baru bisa kembali normal,” ujarnya. (b)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini