Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi di Kolut Melonjak Naik

Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi di Kolut Melonjak Naik
HARGA DAGING - Menjelang lebaran Idulfitri 1442 H, harga daging sapi di pasar tradisional di Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) melonjak tajam. Semula harga daging sapi berkisar antara Rp110ribu sampai Rp120ribu per kilogram, kini menembus angka Rp130 ribu per kilogram. (Rusman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Menjelang lebaran Idulfitri 1442 H, harga daging sapi di pasar tradisional di Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) melonjak tajam. Semula harga daging sapi berkisar antara Rp110ribu sampai Rp120ribu per kilogram, kini menembus angka Rp130 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang daging sapi di Kolut, Abrisam mengatakan, sejak sepekan terakhir permintaan daging sapi mengalami peningkatan di samping harganya yang juga merangkak naik selama Ramadan tahun ini.

Kata dia, permintaan daging sebelum Ramadan hanya 70 kilogram per hari, sementara empat hari menjelang lebaran pesanan terus berdatangan sehingga pihaknya menambah stok dan menghabiskan sampai 120 kilogram per hari.

BACA JUGA :  Kendari Siapkan 99 Lokasi Shalat Idul Fitri 1438 H

“Iya ada kenaikan harga, sekarang harga sudah mencapai Rp130 per kilogram sebelumnya hanya Rp120 ribu, sementara tulang Rp100 ribu, paru Rp100 ribu dan babak usus Rp80 ribu per kilogram,” terang Abrisam kepada awak zonasultra.id, Rabu (12/5/2021).

Untuk memenuhi permintaan daging di Kolut, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan pemotongan melalui Perum Bulog di Sulawesi Selatan (Sulsel) wilayah Makassar yang dikirim langsung melalui jalur darat dan menyeberang melalui Pelabuhan Tobaku.

“Selain daging lokal, saya suplai juga dari perusahaan pemotongan di Makassar yang dikemas per kotak 20 kilogram. Spesifikasi halal dan layak konsumsi karena telah dilakukan tindakan karantina,” ujarnya.

Salah satu pembeli daging sapi, Erliani mengatakan mau tidak mau dirinya tetap membeli daging sapi meski ada kenaikan harga. Pasalnya, daging sapi sudah kebutuhan saat lebaran dan menjadi hidangan khusus.

“Biar harganya naik terpaksa kita beli karena kita butuh saat lebaran,” ujarnya. (b)

 


Kontributor: Rusman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini