ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Isak tangis menyambut kedatangan jenazah Lisman Soleh bin Layai (38), tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Jenazah tiba di rumah duka, Sabtu (27/1/2018) malam.
Pria kelahiran 8 Oktober 1979 tersebut menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Jumat (26/1/2018).
Lisman Soleh merupakan korban kecelakaan kerja di Perairan Pulau Tiga, Sabah, Malaysia pada 4 November 2017. Sayap kapal pencari ikan milik perusahaan HG Fishery Sdn. Bhd. dengan kapten kapal Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Lasariu patah dan mengenai tiga anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia.
Ketiga WNI korban kecelakaan tersebut adalah Lewu Nijali, Lisman Soleh, dan La Buada. La Buada lebih dulu meninggal dunia dan jenazahnya telah dipulangkan di Tanah Air.
Sementara Lewu Nijali dan Lisman Soleh mengalami luka berat dan dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth Kota Kinabalu, Sabah. Biaya perawatan ditanggung oleh asuransi dan majikannya.
Setelah mendapat perawatan, kondisi kesehatan Lewu Nijali membaik dan kemudian dipulangkan ke daerah asalnya di Buton, Sulawesi Tenggara pada 16 November 2017.
Berdasarkan keterangan dokter, kondisi kesehatan Lisman juga sudah mulai membaik, namun kesadarannya masih perlu terus dimonitoring. Akibat biaya rumah sakit yang semakin besar, majikannya kemudian berembug dengan pihak keluarga untuk memfasilitasi kepulangan Lisman dan melanjutkan perawatan di Indonesia.
Akhirnya Lisman dirujuk di RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, kemudian diteruskan ke RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.
“Beberapa hari di Nunukan rujukannya diteruskan ke Makassar. Di Makassar mendapat perawatan selama dua minggu lebih. Jumat sekitar jam setengah empat sore korban meninggal dunia,” terang Didiet Abdiawan, petugas dari Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Kendari ditemui di rumah duka.
(Baca Juga : LP3TKI Sultra, Catat 9 TKI Asal Sultra Pulang Dalam Keadaan Meninggal)
Diduga warga lingkungan Teebangka, Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-wangi ini meninggal karena luka akibat patahan sayap kapal yang mendarat di kepalanya.
“Almarhum meninggal karena luka di kepalanya. Untuk pemulangan dari Nunukan diambil alih Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), perpanjangan tangan yang ada di sana ke BNP2TKI Makassar, dan terakhir sampai rumah duka di Wakatobi oleh LP3TKI Kendari,” terang Didiet.
Tomi, pihak keluarga Lisman mengaku bersyukur jenazah bisa sampai ke kampung halaman untuk disemayamkan.
“Kami sekeluarga bersyukur almarhum bisa sampai ke Wakatobi, sehingga bisa dimakamkan di sini. Kepada pemerintah dan semua pihak yang terlibat pada pemulangan jenazah, kami sekeluarga mengucapkan terima kasih,” katanya. (A)
Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Jumriati