ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Abkari, bayi berusia 8 bulan asal desa Poni-poniki, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara terserang batuk akibat kabut asap yang menyelimuti daerah itu sejak tiga hari terakhir.
Ines (28), ibu kandung Abkari menyebutkan bahwa anak pertamanya itu mulai terserang batuk sejak kemarin.
“Tadi malam tidak bisa tidur karena batuk terus,”katanya saat ditemui awak ZONASULTRA.COM di kediamannya, Selasa (26/11/2019).
Baca Juga : Koltim Kembali Diselimuti Asap, Titik Api Susah Ditembus
Sebelum kabut asap, Ines tidak pernah membawa anaknya keluar kamar, mengingat kondisinya yang masih sangat kecil. Apalagi di kamar tidurnya terdapat Ac. Namun, karena asap telah memasuki kamar tidurnya, terpaksa ia membawa Abkari keluar.
“Saya pikir kalau sudah tidak pakai AC begitu sudah tidak bisa masuk asap tapi ternyata masih tembus juga,”tuturnya.
Selain Abkari, dampak kabut asap juga menambah beban penyakit buat dua keponakan Ines, yang kebetulan serumahnya dengannya.
Fauzan (3), tadinya sedikit membaik dari serangan batuk, flu dan asma, justru kini sesaknya kian bertambah.
“Dia (Fauzan) kena sesak nafas sudah dua hari mi. Tadi malam juga dia susah tidur karena sesak nafas,”ungkap Ines.
Begitupula dengan Rayan (8). Kemanakan Ines yang duduk dibangku SD ini, awalnya demam, kini sudah dibarengi dengan batuk.
Baca Juga : Kabut Asap Mengepung Ibukota Koltim
Saat ini Ines beserta keluarga hanya bisa menggunakan masker yang dibelinya sendiri.
Kabut asap yang menyelimuti desa Poni-poniki juga dikeluhkan Bur (47), salahsatu warga setempat. Dia berharap agar pemerintah bisa segera mengatasi atau mengendalikan asap yang sudah menyerang mereka.
“Ini sudah satu minggu, tapi yang parah baru begini. Munculnya asap sejak subuh, kalau berhenti nanti jam 9 ke atas,” ucap Bur.
Kata dia, kabut asap tersebut bersumber dari kebakaran lahan gambut yang ada di kecamatan Lalolae. Apalagi saat ini, wilayah itu masih terbakar.
Senada dengan itu, Nova (35) juga mengharapkan bisa segera ada pembagian masker untuk warga. Sebab asap yang menyerang mereka sangat perih dan menyengat.
“Yang terpenting juga bagaimana asap ini bisa dicegah supaya tidak merembet kemana-mana lagi. Gara-gara ini asap, anak saya sampai sesak, mana lagi dia sedang sakit demam sekarang,”kata Nova.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tirawuta, Baharuddin menjelaskan bahwa sejak kemarin pihaknya sudah membagikan masker di wilayah yang terkena dampak asap. Namun pembagian masker masih diprioritaskan kepada anak sekolah mulai dari anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, dan SD.
Baca Juga : Koltim Diselumuti Asap, BMKG Prediksi Hujan Akan Turun
“Sampai dengan hari ini masker yang sudah kami bagikan sebanyak 1.500 buah, tersebar di sekolah-sekolah mulai dari Kelurahan Rate-rate, desa tirawuta, Poni-poniki, Tasahea, Simbune sampai Lalingato. Untuk warga kami akan upayakan secepatnya. Stok masker yang ada saat ini sudah habis dibagikan. Kita masih menunggu dari gudang,”katanya saat dihubungi via telepon, Selasa (26/11/2019).
Dia menjelaskan, pendistribusian bantuan masker kepada warga itu, pihaknya juga akan menggandeng bidan dan perawat desa supaya bisa lebih maksimal.
“Kami berharap, apabila ada warga yang terkena imbas dari asap agar bisa memeriksakan diri ke perawat desa atau datang langsung ke puskesmas Tirawuta,” pinta Baharuddin. (*)
Kontributor : Samrul
Editor : Abd Saban