ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tenggara (Sultra) memastikan bahwa stok beras untuk masyarakat masih cukup hingga empat bulan kedepan atau sampai masa panen berikutnya bulan April 2018.
Kepala Divisi Perum (Kadivre) Bulog Sultra, Laode Amijaya Kamaluddin mengatakan bahwa saat ini Sultra belum membutuhkan beras impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras yang tersedia di gudang mencapai 1.700 ton.
“Angka ini masih cukup sembari menunggu masa panen berikutnya, jadi aman lah Sultra. Beras impor kita belum butuh dan saya rasa tidak perlu,” ujar Amijaya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/1/2018).
Stok beras 1.700 ton di Gudang Bulog adalah beras lokal yang berasal dari Kabupaten Bombana, Kolaka, Konawe, Kolaka Timur, Kolaka Utara (Kolut), Konawe Selatan (Konsel). Beras tersebut dibeli dari para petani dan tempat penggilingan yang telah menjadi mitra Bulog selama ini.
Amijaya menilai bahwa wilayah di atas merupakan lumbung beras bagi masyarakat bumi Anoa, dan yang masuk dalam wilayah segitiga lumbung padi adalah Bombana, Kolaka dan Konawe. Ia pun optimis jika produksi pertanian khsusnya padi akan terus meningkat.
Kendati demikian, ia tak membenarkann jika rencana Pemerintah Pusat untuk mengimpor beras sekitar 5.000 ton dari Thailand dan Vietnam melalui Bulog RI itu benar adanya. Namun apakah nanti beras impor itu akan masuk di Sultra, pria berkacamata ini menegaskan bisa saja.
Tetapi jika pada masa panen terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya adanya serangan hama, kekeringan ataupun banjir otomatis stok beras kurang memadai, maka Bulog wajib mengusulkan penambahan stok dari beras impor tersebut.
Hal tersebut pun dilakukan untuk menjaga ketersedian beras nantinya, sebab saat ini peristiwa langkahnya beras akibat stok yang kurang sehingga berimbas pada kenaikan harga beras. Kalaupun nantinya terjadi kenaikan, maka Bulog secara rutin melakukan operasi pasar. (B)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki