ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Sebanyak 27 Karnaval Budaya memeriahkan Wakatobi Wonderful Festival and Expo (Wave) 2018 di lapangan merdeka Wangiwangi, Kabupten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (11/11/2018).
Peserta karnaval tersebut masing-masing berasal dari delapan kecamatan yang ada di daerah kepulauan Tukang Besi itu. Dengan mengenakan busana adat dari daerahnya masing-masing, peserta berjalan kaki mengelilingi kota Wangi-Wangi, Ibukota Wakatobi.
Tak kalah menarik dan menyedot perhatian warga adalah kurang lebih 53 unit Kansoda’a, tradisi masyarakat Wakatobi, memikul remaja perempuan yang tengah beranjak dewasa dalam iven tahunan itu.
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan Kansoda’a, yakni tradisi masyarakat Wakatobi memikul remaja perempuan yang tengah beranjak dewasa. Biasanya prosesi adat ini diadakan setahun sekali, terutama usai Lebaran.
Para perempuan yang mengikuti acara Kansoda’a, mereka didandani dengan pakaian adat, lengkap dengan aksesori berwarna cerah dan didominasi warna emas. Sementara, kepala mereka dihiasi seperti mahkota yang terbuat dari berbagai jenis bunga dan bulu burung.
Selama berlangsungnya acara tersebut, dua hingga empat gadis belia duduk di atas tandu kayu dan diarak keliling kampung. Perempuan yang berada di atas tandu tersebut, tak boleh menunjukkan rasa takut sebagai kedewasaan mereka.
Kansoda’a menyimbolkan kebanggaan keluarga Wakatobi memiliki anak perempuan yang beranjak dewasa. Para orangtua ingin menunjukkan anak perempuan kebanggaan mereka telah tumbuh dengan baik.
Bupati Kabupaten Wakatobi, Arhawi menyampaikan, kemeriahan ini sekaligus memberikan gambaran dan bukti nyata dari tingginya semangat, komitmen dan dukungan positif dari segenap masyarakat Wakatobi, untuk ikut mengambil bagian dalam upaya pembangunan kepariwisataan yang telah menjadi arus utama dari pembangunan daerah kabupaten Wakatobi saat ini.
“Suatu hal yang menjadi kebanggaan bagi kita semua bahwa event Wakatobi Wave ini meskipun relatif masih sangat muda usia penyelenggaraannya. Tetapi telah mampu mendapat posisi yang sangat strategis secara nasional, yaitu sejak tahun 2017 yang lalu telah ditetapkan oleh Kementerian pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) untuk masuk menjadi salah satu dari 100 wonders event nasional,”katanya Arhawi dalam sambutannya.
Sejalan dengan itu pula, lanjut Arhawi, Wakatobi saat ini juga dipercayakan masuk dalam salah satu dari 18 destinasi viwi yang mendapatkan dukungan Kemenpar RI sebagai destinasi yang dipromosikan secara agresif di berbagai event internasional.
Semua ini tentunya merupakan pencapaian yang lahir sebagai buah dari adanya komitmen, kerja keras dan konsistensi kita semua segenap masyarakat wakatobi.
“Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh elemen masyarakat Wakatobi yang telah mengambil bagian dan berpartisipasi menyukseskan agenda Festival Wakatobi Wave kali ini,”ujarnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Sultra Ali Mazi mengharapkan kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Wakatobi, khususnya dinas pariwisata dan masyarakat Wakatobi agar secara bersama sama menjaga keamanan dan kenyamanan selama penyelenggaraan Wakatobi wave 2018.
“Berikan keramahan dan pelayanan terbaik kepada para pengunjung, sehingga menimbulkan kesan positif selama berada di Wakatobi, dengan harapan mereka akan berkunjung kembali ke Wakatobi, karena kesan pertama yang baik,”harapnya.
Sebagai informasi dalam penyelenggaraan Wakatobi Wave yang ke-IV berbagai kegiatan seperti karnaval budaya, expo ekonomi kreatif (Ekraf), pagelaran budaya, lomba foto, permainan tradisional, panjat pinang di atas laut dan hiburan rakyat akan memeriahkan even itu. (B)
Kontributor : Nova Ely Surya
Editor : Kiki