ZONASULTRA.COM, KENDARI – Meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Kendari membuat dinas pendidikan, kepemudaan, dan olahraga (Dikmudora) setempat memutuskan menurunkan kapasitas siswa yang ikut belajar jika terdapat lima persen siswa maupun guru yang ikut terpapar.
Kepala Dikmudora Kendari mengatakan, pihaknya akan turunkan kapasitas menjadi 50 persen dari total populasi peserta didik yang masuk secara shift.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kebijakan tersebut akan diterapkan kepada sekolah yang terpapar Covid-19. Sementara jika masih di bawah lima persen maka pihaknya hanya akan melakukan lockdown lokal pada kelas yang muridnya terpapar.
“Jika di bawah lima persen maka hanya kelas yang ada orang terpapar, kemudian kita lakukan upaya-upaya seperti penyemprotan disinfektan, pengetatan protokol kesehatan, serta mengingatkan orang tua terkait pentingnya vaksinasi,” jelasnya saat dikonfirmasi di ruangannya, Kamis (17/2/2022).
Pihaknya juga telah menerima laporan terkait adanya peserta didik maupun guru yang reaktif Covid-19, di antaranya, SD 88 Kendari sebanyak lima orang peserta didik serta seorang guru reaktif, SD 84 sebanyak dua orang peserta didik reaktif.
“Kemudian SD 69, ada dua orang, satu orang dirawat di RS Bhayangkara, sedangkan yang satunya karantina sendiri, ada juga SD 92 itu terdeteksi demam ada lebih dari 10 orang peserta didiknya, itu yang sementara kami lakukan lockdown lokal,” bebernya.
Ia juga mengatakan pihaknya akan melakukan tes secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan dari murid-murid yang berada di Kota Kendari.
Sebelumnya, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir juga mengatakan sedang melakukan evaluasi dalam rangka persiapan penurunan kapasitas menjadi 50 persen jika kasus Covid-19 terus meningkat.
“Jika sekiranya angkanya masih terus naik, mungkin kita akan pilih opsi 50 persen, saat ini kita sudah imbau sekolah untuk menurunkan menjadi 80 persen, dan kalau ada anak-anak yang bergejala atau kurang fit kita imbau untuk tidak datang ke sekolah,” tutupnya. (b)
Kontributor: Bima Lotunani
Editor: Jumriati