ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat kritikan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kemenpar, Ahmansyah mengatakan pengembangan pariwisata di Sultra kurang bersungguh-sungguh.
“Sultra ini paling pertama loh yang punya rencana induk pariwisata daerah, sejak tahun 2012. Tapi dalam implementasinya maaf, kurang konsisten,” kata Ahmansyah saat membuka rapat koordinasi persiapan pelaksanaan dan penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pariwisata tahun 2018 regional Indonesia timur di Hotel Plaza In Kendari, Kamis (22/2/2018).
Pihaknya menilai bahwa dalam pelaksanaanya terkesan berliku-liku dan kurang maksimal. Padahal diakui Kemenpar, potensi pariwisata Sultra sangat besar.
“Nah kalau kurang konsisten begitu kan ketinggalan sama daerah lain. Mudah-mudahan dengan diadakan rakor seperti ini menjadi motivasi semangat baru untuk pengembangan pariwisata di Sultra,” ungkapnya.
Ahmansyah menekankan bahwa pariwisata sekarang harus menjadi komitmen bersama. Sehingga Indonesia dapat menjadi maju dengan pintu masuknya pariwisata.
Target kunjungan wisatawan, lanjut dia, itu bukan target Menpar melainkan target Presiden Joko Widodo. “Beliau yang mnetapkan 20 juta wisatawan tahun 2019,” pungkasnya.
Kekayaan alam yang indah serta banyaknya pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote membuat Indonesia menjadi destinasi pariwisata yang menjanjikan.
“Oleh karena itu sejak tahun 2015 Presiden kita sudah menetapkan salah satu prioritas pembangunan nasional itu pariwisata,” jelas Ahmansyah.
Wakatobi menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas Indonesia. Pihaknya berharap destinasi-destinasi wisata Sultra lainnya dapat dikembangkan. (A)