Kemenparekraf dan Komisi X DPR-RI Kolaborasi Gelar BISA Fest di Sultra

Kemenparekraf dan Komisi X DPR-RI Kolaborasi Gelar BISA Fest di Sultra
Seremoni kegiatan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) Fest dengan tema "kreasi seni budaya Sultra" di salah satu hotel Kendari, Provinsi Sultra pada Sabtu (17/6/2023).(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi bersama Komisi X DPR RI menyelenggarakan kegiatan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) Fest dengan tema “kreasi seni budaya Sultra” di salah satu hotel Kendari, Provinsi Sultra pada Sabtu (17/6/2023).

Ketua Tim Wisata Religi dan Halal, Direktorat Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Nurul Hasmy Mallalahi mengatakan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif dalam rangka menunjang pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

“Di Sultra memang kita kenal dengan wisata baharinya. Tapi sebenarnya banyak juga wisata dan ekonomi kreatif lainnya yang bisa dikembangkan seperti tenun, desa wisatanya, juga ada wisata religi seperti kemarin saya berkunjung ke mesjid terapung Al-Alam,” ungkapnya.

Kata Nurul, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan saat ini tengah meningkatkan kualitas event baik di daerah maupun nasional. Sementara itu, Deputi wisata minat khusus yang bersaing di bawah lembaga tersebut diamanatakan untuk mengembangkan produk wisata minat khusus seperti wisata kesehatan, budaya, gasronomi, bahari, ekowisata, dan wisata religi.

Anggota Komisi X DPR RI, Tina Nur Alam mengharapkan melalui kegiatan tersebut pariwisata Sultra bisa lebih spesifik lagi. Menurutnya, Sultra menyimpan banyak potensi yang harus terus di gali dari 17 kabupaten kota yang ada.

“Masing-masing wilayah memiliki kekhasan sendiri, baik kuliner, kriya, kerajinan fashion serta seni budaya lokal,” ungkapnya.

Tina Nur Alam
Tina Nur Alam

Tina berharap momentum tersebut bisa dimanfaatkan Pemprov Sultra bersama para pelaku seni untuk membangun kolaborasi dan sinergitas dalam mendorong pelestarian eksistensi tarian tradisional, tenun, dan lainnya agar tidak ditinggalkan. Pasalnya, keragaman seni budaya lokal dan wisatanya merupakan ciri khas dari Sultra.

Kesempatan yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra, Andi Syahrir mengatakan bahwa sebagian besar wisatawan yang ke Sultra bukan di dominasi ingin menikmati keindahan alam, tetapi daya tarik budaya lokal juga ada.

“Ternyata itu ada di urutan ke-4. Urutan pertama adalah daya tarik seni budaya lokal yang ada. Hal tersebut terlihat dalam survei yang dilakukan Kemenparekraf. Diurutan kedua adalah event, setelah itu kuliner dan tempat wisata,” ungkap Andi.

Untuk itu, Dispar Sultra mewakili Pemprov mengapresiasi kegiatan yang terselenggara tersebut karena berkaitan dengan pengoptimalan daya tarik wisatawan untuk datang ke Sultra. Ia menyebut bahwa Sultra menjadi salah satu dari 9 provinsi yang menjadi lokasi pelaksanaan kampanye Gernas GNBI/BBI.

Kata dia, hal mendasar yang masih kurang pada desa wisata di Sultra yaitu mendesain sebuah produk wisata untuk menarik pengunjung, dan masih lemah memasarkan produk. Dispar berharap, kedepan Komisi X DPR RI bisa membantu pelatihan pembuatan website, pengelolaan media sosial untuk SDM di desa wisata. (C)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini