Kementerian LHK Resmi Canangkan Pembangunan Wisata Alam Mangrove TNRAW

Kementerian LHK Resmi Canangkan Pembangunan Wisata Alam Mangrove TNRAW
TNRAW- Sekretaris Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Herry Subagiadi (tengah topi) didampingi Kepala Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) Ali Bahri (ujung kiri) saat berdiskusi dengan masyarakat Muara Lanowulu, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan (Konsel), Selasa (11/12/2018). (DOKUMENTASI TNRAW)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) resmi mencanangkan pembangunan wisata alam mangrove di Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW), Selasa (11/12/2018).

Sekretaris Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Herry Subagiadi melakukan kunjungan kerja ke Balai TNRAW didampingi oleh Kabag Kepegawaian dan Ortala beserta Kepala Balai TNRAW Ali Bahri, Kepala BKSDA Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi.

Peninjauan ini bertujuan mencanangkan secara resmi lokasi pengembangan wisata alam mangrove Lanowulu, yang rencananya akan mulai dikerjakan pada awal 2019 di tiga zona mulai dari Dermaga Lanowulu, Pondok Singgah, dan Muara Lanowulu.

Dalam kesempatan ini, sekitar dua jam Sekditjen KSDAE bersama rombongan berkeliling di kawasan mangrove muara Lanowulu. Mereka sempat berhenti di sejumlah kali untuk memancing dan menikmati ekosistem mangrove yang ada di sana.

Herry juga mengatakan kepada masyarakat sekitar muara Lanowulu terkait pemanfaatan hutan mangrove tanpa harus merusaknya.

Di mana konsep yang dibangun adalah perjalanan wisata mangrove pada lingkungan alami dengan pembangunan sarana prasarana buatan yang seminimal mungkin tanpa mengurangi kenyamanan pengunjung.

Sebagai pengendali ruang, area di dalam kawasan mangrove didesain sebagai ruang publik di mana pengunjung dapat menikmati atraksi alam mangrove yang tinggi dan rapat, menikmati aliran air sungai, melihat hilir mudik perahu nelayan serta memancing dengan nyaman di badan Sungai Lanowulu.

Kementerian LHK Resmi Canangkan Pembangunan Wisata Alam Mangrove TNRAW
TNRAW- Sekretaris Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Herry Subagiadi (tengah topi) didampingi Kepala Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) Ali Bahri (ujung kiri) saat berdiskusi dengan masyarakat Muara Lanowulu, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan (Konsel), Selasa (11/12/2018). (DOKUMENTASI TNRAW).

Sarpras yang akan dibangun di dermaga Lanowulu adalah shelter, menara pengamatan, dermaga, jembatan dan tracking mangrove serta tempat penambatan perahu.

Kemudian di bagian hilir sungai, percabangan sungai Lanowulu memiliki potensi cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai stasiun penelitian, wisata memancing dan pengawasan hilir mudik perahu yang dari Sungai Lanowulu maupun Sungai Roraya yang menuju ke arah Muara Lanowulu.

Kepala Balai TNRAW Ali Bahri menjelaskan dengan fungsi itu, di area tersebut sangat cocok dibangun sarpras pendukung berupa pondok singgah yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung maupun petugas.

Area yang dirancang sebagai ruang usaha memiliki topografi datar dengan luasan 7 hektar. Lahan ini berada di pinggir jalan poros Tinanggea-Lantari Jaya.

“Dengan posisi yang strategis ini ruang usaha dapat penangkap peluang ekonomi ramainya lalu lintas jalan raya dan menyediakan aneka kebutuhan pengunjung,” kata Ali Bahri.

Ruang usaha ini pun cukup terlindung dari perambatan api disebabkan terfragmentasi oleh sungai Lanowulu, mangrove dan jalan raya. (b)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini