Kenali Apa Itu Difteri

ilustrasi difteri
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Masyarakat Sulawesi Tenggara dikejutkan dengan adanya sejumla kasus difteri yang terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra). Masyarakat pun berbondong-bondong melakukan vaksin untuk mencegah penyebaran penyakit difteri.

Mungkin sebagian orang belum mengetahui apa itu penyakti difteri. Apa penyebab dari penyakit itu, pencegahannya seperti apa, dan lainnya.

(Baca Juga : Kepala Dinkes: Saat Ini Kota Kendari Aman dari Difteri)

Nah, Zonasultra.com ingin memberikan Anda informasi terkait penyakit difteri. Berikut penjelasannya dilansir dari google bersumber dari Mitra Keluarga, Hello Sehat, dan Alo Dokter.

  1.  Apa itu Difteri ?

Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Difteri sangat mudah menyebar. Cara penyebaran difteri pun dapat melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin). Dan melalui air liur (berciuman atau minuman bersama).

Bahkan penyebarannya dari barang atau benda pribadi yang sudah terkontaminasi dengan bakteri tersebut. Menyentuh luka yang terinfeksi juga dapat membuat Anda terpapar bakteri yang menyebabkan difteri.

2. Gejala

Terdapat selembar materi tebal dan abu-abu yang menutupi bagian belakang tenggorokan, sehingga membuat sulit bernapas.

Gejalanya termasuk sakit tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lemas. Orang yang terkena difteri, pada seluruh tubuh mengalami demam, kelelahan, malaise atau panas dingin.

Gejala pada pernapasan, bernapas secara bising atau napas pendek. Gejala yang terjadi pada kulit bisa ruam atau ulkus. Saat berucap suara serak atau suara terganggu.

Sementara pada tenggorokan, mengalami kesulitan menelan atau pegal. Bisa juga umum seperti batuk, otot lemas, pembengkakan, pembengkakan kelenjar getah bening atau pilek.

3. Pencegahan

Difteri dapat dicegah dengan vaksin DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis). Selain itu, penanganan infeksi ini dapat dilakukan dengan pengobatan antibiotik dan antitoksin yang menetralkan toksin difteri.

Untuk dapat mencegah penyebaran bakteri difteri Anda bisa segera berkonsultasi dengan tenaga ahli media seperti dokter penyakit infeksi, dokter anak, ahli otolaringologi, dan dokter pengobatan darurat.

Olehnya itu, selalu periksakan kesehatan Anda pada dokter. Jangan menyepelekan gejala penyakit yang timbul. Agar, Anda dapat terhindar dari penyakit-penyakit yang dapat mengancam nyawa. (B)

 


Penulis : Sitti Nurmalasari
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini