Kenali Ciri Anjing Gila dan Cara Penanganan Gigitannya

ilustrasi anjing gila
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Merebaknya virus rabies terhadap anjing-anjing di Kolaka Utara (Kolut) saat ini tengah ditangani serius oleh Pemerintah Daerah (pemda) setempat. Dari awal Februari hingga 13 Februari 2019 sudah ada 17 warga yang digigit anjing gila (anjing yeng teriveksi virus rabies).

Olehnya warga Sulawesi Tenggara (Sultra), terkhusus Kolut perlu mengenali hewan yang terinfeksi virus rabies hingga cara penanganan awal bila manusia terkena gigitan. Salah satu yang paham tentang itu adalah dokter hewan Andrika dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari.

Andrika menjelaskan ada tiga fase yang terjadi pada bila anjing terserang rabies. Fase pertama yaitu prodermal, berlangsung satu sampai tiga hari, anjing yang biasanya jinak kepada pemiliknya tiba-tiba menyendiri.

Baca Juga : Korban Mencapai 17 Orang, Semua Diserang Anjing dari Belakang

Kedua, disebut fase ekstasi yaitu terjadi pada hari kelima sampai ketujuh, anjing sudah galak dan disebut gila. Pada fase ini, apapun di sekitarnya akan digigit walaupun pemiliknya.

Terakhir, fase paralisa yaitu anjing akan mengalami kelumpuhan yang berakhir kematian. “Jadi ada tiga fase yang harus diwaspadai dimana juga sudah terserang rabies perilaku akan berubah seperti takut air, takut cahaya,” terang Andrika yang ditugaskan untuk turut membantu Pemda Kolut menanganani penyebaran rabies, Rabu (13/2/2019).

Selain berdasarkan fase itu, ciri lainnya anjing gila yaitu selalu berkeliaran dini hari sebelum matahari terbit dan paling aktif pada malam hari. Pada waktu-waktu itu, masyarakat diharapkan waspada apabila ada anjing diduga terjangkit rabies.

Kemudian tentang penanganan gigitan, ketika manusia digigit anjing maka virus rabies membutuhkan beberapa waktu sampai ke otak. Jadi kata Andrika, langkah pertama jika sudah digigit, cari air mengalir lalu cuci luka dan dibasuh terus sekitar 10 sampai 15 menit.

Baca Juga : Duka Balita di Kolut Pasca Digigit Anjing Gila, Lukanya Sampai 100 Jahitan

Kemudian berikan cairan desinpektan seperti alkohol ke luka gigitan. Setelah itu, korban gigitan harus secepatnya dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat perawatan.

“Sekecil apapun luka bisa menimbulkan rabies jadi korban secepatnya butuh penanganan medis,” ujar Andrika.

Lanjut dia, rabies terjadi bukan hanya pada anjing tapi juga pada hewan seperti kucing, dan kalelawar. Hewan-hewan yang berdarah panas dalam jenis burung dan hewan menyusui berpotensi tertular dan menularkan virus rabies.

Baca Juga : Dokter Hewan dari Kendari Bantu Tangani Anjing Gila di Kolut

Sebagai informasi, dikutip dari idntimes.com bahwa rabies berarti “gila” dalam Bahasa Latin. Rabies merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan/atau sebaliknya (zoonosis), yang disebabkan oleh virus.

Lebih lanjut dijelaskan, sebagian kasus rabies yang terjadi pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi virus rabies. Penyakit rabies menyebabkan kerusakan otak, sistem syaraf dan bahkan kematian.(B)

 


Kontributor: Rusman
Editor: Muhamad Taslim Dalma