ZONASULTRA.COM, KENDARI – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Juli 2016 Kota Kendari mengalami inflasi sebesar 0,77 persen. Hingga Juli 2016 ini inflasi tahun kalender Kendari tercatat sebanyak 3,04 persen.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sultra Surianti Toar mengatakan, inflasi yang terjadi di Kendari disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,39 persen, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen.
Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen, kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau tercatat mengalami kenaikan yang sama sebesar 0,05 persen, sedangkan kelompok sandang sebesar 0,04 persen.
“Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Kendari karena pada Juli 2016 itu masuk libur sekolah dan juga memasuki tahun ajaran baru,” kata Surianti saat merilis berita statistik di Kantor BPS Sultra, Senin (1/8/2016).
Adapun komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah angkutan udara, sekolah dasar, akademi/perguruan tinggi, tarif listrik, bawang merah, baju muslim, cabai rawit dan apel.
Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah kangkung, terong panjang, tomat buah, tomat sayur, daun singkong, layang, telur ayam ras, teri dan cakalang.
Dari 82 kota IHK, 78 kota tercatat inflasi dan 4 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen dan inflasi terendah tercatat di Kota Gorontalo sebesar 0,06 persen. Deflasi tertingi tercatat di Kota Jayapura sebesar 1,10 persen dan deflasi terendah tercatat di Kota Maumere sebesar 0,05 persen. (B)
Reporter: Jumriati