ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia (RI), Kecuk Suhariyanto mengatakan program Satu Data Indonesia atau informasi satu pintu dapat membantu pemerintah dalam menentukan dan mengambil kebijakan.
Suhariyanto menjelaskan satu data merupakan semua data dari berbagai dinas, lembaga, dan kementerian yang disatukan dan dikumpulkan. Sehingga data yang digunakan oleh pengambil dan penentu kebijakan semua sama.
“Satu data Indonesia bukan hanya data punya BPS, jadi nanti akan ada peraturan presiden (perpres) mengenai satu data,” ujarnya kepada awak media di salah satu hotel di Kendari, Kamis (29/11/2018).
Sebab, berbicara data statistik bukan hanya berasal dari BPS, tetapi ada statistik sektoral yang dibuat oleh dinas maupun kementerian. Untuk itu, pihaknya sudah menggandeng seluruh kementerian dan lembaga, termasuk dinas komunikasi dan informasi setiap provinsi.
“Semua akan memasukkan data, kemudian pihaknya akan mengkroseck. Kalau ada yang berbeda, kita diskusikan dalam sebuah forum data,” tambahnya.
Menyoal hal tersebut, kata dia forum data sudah banyak dibentuk di provinsi dan kabupaten. Ia pun mengharapkan BPS Sultra dapat membentuk forum data, dimana seluruh stakeholder duduk bersama membicarakan permasalahan yang dihadapi.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa menjamin dan memastikan satu data dapat diberlakukan pada tahun 2019. Karena masih terus berjalan dan prosesnya dilakukan secara bertahap untuk dapat menghasilkan data yang akurat.
“Ini merupakan pekerjaan besar jadi harus dilakukan secara bertahap untuk menuju ke sana nantinya,” paparnya.
Untuk diketahui, Satu Data Indonesia ini merupakan program yang digaungkan oleh Presiden RI Joko Widodo menuju Era Revolusi Industri 4.0. Dimana, BPS ditunjuk untuk menjadi rujukan utama data dan informasi statistik.
Selain itu, kehadiran Suhariyanto di Kendari untuk menghadiri rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan dan staf BPS dari 17 kabupaten dan kota di Sultra. Ia sebelumnya juga menghadiri peresmian Kantor BPS di Kabupaten Wakatobi pada 28 November 2018 kemarin. (B)