Kericuhan di Baubau, Seorang Tukang Ojek Alami Luka Lebam

Kericuhan di Baubau, Seorang Tukang Ojek Alami Luka Lebam
KERICUHAN - Personel kepolisian dari Polres Baubau saat mengamankan aksi blokade jalan Jembatan Beli, bilangan Jalan Kartini, Senin (19/10/2020). (Risno Mawandili/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Kericuhan terjadi di Jembatan Gantung, Jalan Kartini, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/10/2020). Dugaan sementara, peristiwa ini dipicu akibat saling balas serangan antarwarga.

Akibat kericuhan tersebut, seorang tukang ojek mengalami luka lebam di bagian wajah, empat unit motor milik warga setempat rusak, dan pengeras suara milik demonstran juga ikut rusak.

Kronologinya bermula sekitar pukul pukul 11.52 Wita, saat beberapa pendemo yang bergerak dari Polres Baubau menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dihadang oleh beberapa orang tidak dikenal yang memegang samurai. Lantas pengeras suara pendemo dirusak, kabel-kabel diputuskan.

Kejadian ini berlangsung cepat. Saat personil dari Kepolisian Resort (Polres) Baubau tiba di lokasi kejadian, peristiwa tersebut telah berakhir.

Beberapa jam setelahnya, sekita pukul 15.30 Wita, kericuhan terjadi lagi. Kali ini empat unit sepeda motor milik warga sekitar Jembatan Gantung, Lingkungan Kanekea, Kelurahan Nganganaumala, Kecamatan Bepatupoaro, dirusak beberapa orang tidak dikenal. Kejadian ini juga berlangsung cepat sehingga pelaku tidak tertangkap.

Setelah peristiwa perusakan motor itu, puluhan warga Kelurahan Nganganaumala lalu mencari pelaku, namun tidak ditemukan. Para warga yang kesal lantas memblokade Jalan Kartini. Masyarakat sempat heboh karena puluhan orang yang memblokade jalan saat itu membekali diri dengan senjata tajam berupa samurai dan busur.

Saat pemblokadean jalan inilah seorang tukang ojek kena pukulan hingga mengalami luka lebam di wajah. Setelah beberapa jam jalan diblokade, polisi baru tiba. Kemudian mereka mengamankan masyarakat yang memblokade jalan. Sekira 16.30 Wita, barulah sutuasi bisa kondusif. Jalan Kartini yang tadinya diblokade kembali bisa digunakan oleh pengendara.

Menurut Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari, kericuhan dipicu karena adanya sekelompok pemuda yang menyerang dan melakukan pengrusakan fasilitas milik warga Lingkungan Kanakea, Kelurahan Nganganaumala. Warga yang marah kemudian mencari pelaku. Pemblokadean jalan dilakukan warga dengan alasan mengantisipasi serangan susulan.

“Saat ini kita masih dalami proses hukumnya, (apa motifnya juga) masih kita dalami. Karena kan ada permasalahan awal, apakah ini ada kaitannya atau bagaimana,” terang Rio Tangkari di lokasi kejadian, tanpa menerangkan permasalahan awal tersebut.

Apakah ada kaitannya dengan pengrusakan pengeras suara para demonstran? Rio Tangkari mengatakan masih akan dilakukan pendalaman. Dia mengungkapkan, pengrusakan alat pengeras suara dilakukan oleh warga Kanakea karena dianggap menggangu waktu istrahat seorang warga yang sedang sakit di tempat itu.

“Ada pergerakan massa aksi yang lewat di wilayah (Kanakea). Kemudian warga menolak sehingga terjadi perseteruan (warga dan demonstran hingga perusakan alat pengeras suara),” terangnya.

Rio Tangkari memastikan Polres Baubau tetap akan menindaklanjuti secara hukum warga Kanakea yang diketahui membawa senjata tajam saat memblokade jalan. (B)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini