Ketua DPRD Sultra: Kebebasan Berbicara Bukan Berarti Boleh Anarkis

138
Ketua DPRD Sultra: Kebebasan Berbicara Bukan Berarti Boleh Anarkis
TALKSHOW - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Rahman Saleh mengungkapkan kebebasan berpendapat yang diberikan kepada mahasiswa bukan berarti mengizinkan mereka menyampaikan pendapat dengan cara yang tidak terpuji. (Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Rahman Saleh mengungkapkan kebebasan berpendapat yang diberikan kepada mahasiswa bukan berarti mengizinkan mereka menyampaikan pendapat dengan cara yang tidak terpuji.

Hal tersebut diungkapkannya pada kegiatan Talkshow bertajuk Membangun Indonesia Melalui Kebebasan Berbicara yang digelar oleh jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO), di Aula Lakilaponto FISIP, Selasa (27/11/2018).

“Semakin dewasa seseorang harusnya bisa lebih menghargai. Negara ini negara demokratis. Kita diberikan kebebasan untuk berpendapat, tapi dengan cara yang sopan,” kata dia dalam materinya.

BACA JUGA :  Mahasiswa UHO Ikuti Pelatihan Kewirausahaan

Ia mengungkapkan beberapa kejadian belakangan, banyak mahasiswa melakukan aksi demonstrasi dengan cara yang tidak etis. Misalnya dengan merusak fasilitas dan lain sebagainya. Ini tentunya sangat disayangkan.

“Hal-hal seperti itu justru bisa bikin masyarakat takut. Nanti masyarakat pada mikir, kok mahasiswa jadi preman. Inilah yang harus kita hilangkan. Mahasiswa sekarang itu lebih baik perbanyak ikuti kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti ini untuk meningkatkan kapasitas. Kita itu hebat, cuma kurang pede,” kata dia.

BACA JUGA :  Mahasiswa KKN Tematik UHO Edukasi Masyarakat Tangkal Virus Corona

Sementara itu, Ketua Jurusan Jurnalistik UHO, Marsia Sumule mengungkapkan kegiatan tersebut digelar untuk memberikan aspirasi mahasiswa untuk memiliki etika dan moral yang baik dalam berpendapat.

“Kebebasan berbicara dalam hal mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tentunya harus memiliki kualitas, keterampilan, serta inovasi yang baik dan handal. Hal itu bisa diwujudkan dengan menambah wawasan,” kata dia. (B)

 


Kontributor: Sri Rahayu
Editor: Abdul Saban