Komoditas Beras Dipastikan Aman, Bulog Sultra Target Serap 30 Ribu Ton

44
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bulog Sultra, Siti Mardati Saing
Siti Mardati Saing

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara (Kanwil Sultra) memastikan ketersediaan komoditas beras di Sultra tetap aman dengan menargetkan 30 ribu ton hasil serapan petani lokal di tahun 2022.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bulog Sultra, Siti Mardati Saing mengatakan bahwa pihaknya optimis untuk mencapai hal tersebut. Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat terkait beras dan mengantisipasi gejolak harga di pasaran, Bulog Sultra selalu menyediakan beras dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di bawah harga pasar.

“Sampai bulan Oktober 2022 ini, kami telah menyerap beras petani lokal sebanyak 3.000 ton. Kami optimis bisa capai target karena saat ini adalah masa panen petani. Bulog juga memiliki stok di tiap gudang yang ada di Sultra untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bawah harga pasar,” ucapnya di Kendari pada Rabu (26/10/2022).

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Kakanwil juga menyampaikan bahwa berdasarkan catatan Bulog Sultra, realisasi penyerapan beras petani di daerah baru mencapai 17 ribu ton. Ia berharap agar bisa menyerap 300 ton hingga 600 ton per harinya.

Stok beras yang ada di gudang Bulog Sultra saat ini masih ada sekitar 8 ribu ton, artinya masih bisa mencover hingga awal tahun 2023 pada musim paceklik nanti.

Bulog juga sudah menaikkan harga beli beras dari gudang penggilingan sebesar Rp8.850 yang sudah berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan gabah ini bertahan di harga Rp4.400 hingga 4.600.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Penyerapan beras petani dilakukan oleh Bulog Sultra di wilayah Konawe, Bombana, Kolaka Timur (Koltim) dan Kolaka. Dari daerah tersebut, Bulog menargetkan penyerapan sebesar 25 ton. Jika lebih, maka produksi petani lokal tersebut akan dijual ke daerah lain.

Adapun kendala yang dihadapi saat ini adalah hanya ketersediaan stok dari mitra penggilingan di daerah karena ada beberapa mitra yang menjual ke pasar umum dan beberapa lainnya didistribusikan ke luar Sultra.

Ia berharap para petani lokal dapat menjual beras atau gabah padi produksinya ke Perum Bulog untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga nanti utamanya menjelang Natal dan Tahun baru (Nataru). (B)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini