ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Hujan yang mengguyur Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) selama sepekan terakhir ini kembali menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di daerah itu.
Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga menghancurkan ratusan hektar sawah yang menjadi sumber penghidupan warga. Bangunan SDN 9 Asera dan SMPN Andowia juga menjadi sasaran banjir sehingga siswa terancam tak sekolah.
Banjir juga merendam akses jalan di Desa Sabandete, Kecamatan Oheo sepanjang 300 meter dengan ketinggian air mencapai 2 meter. Akibatnya, jalur yang menghubungkan antara ibu kota Wanggudu ke Kecamatan Wiwirano, Langkikima, Landawe serta Provinsi Sulawesi Tengah tak bisa dilintasi.
(Berita Terkait : Warga Korban Banjir Wanggu Mulai Terserang Diare dan Demam)
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Konut Djasmidin di lokasi banjir menuturkan, untuk sekolah direndami air setinggi 60 sentimeter dan telah memasuki seluruh ruang belajar siswa. Volume air saat ini terus meningkat.
“Sebanyak 70 rumah di 5 kecamatan sudah direndami air dengan ketinggian sampai 1,5 meter. Sawah belum masuk datanya, tapi ada ratusan hektar rusak total, gagal panen. Juga jalan penghubung provinsi dan kabupaten di Desa Sabandete tepatnya dekat jembatan linomoio saat ini sudah putus total harus pakai rakit,” ungkap Djasmidin, Jumat (29/6/2018).
Kondisi Kecamatan Wiwirano, Andowia, Oheo, Asera, dan Langkikima kini seperti berada di lautan lepas yang keseluruhannya telah terendami air dengan ketingian air 1 sampai 1,5 meter.
(Berita Terkait : Ini Penyebab Banjir di Konut)
Luapan arus Sungai Lasolo, Lalindu, Linomoio, Landawe, Anggomate, dan Lambudoni terus meningkatkan debit air yang masuk ke pemukiman dan rumah warga. Kondisi di tempat itu kini siaga 1.
“Kami evakuasi para korban banjir ke tempat yang lebih aman. Terutama yang berada di pinggir bantaran Sungai Lasolo itu sekitar 20 rumah nyaris tenggelam,” terangnya.
Pihak BBPD terus berkordiansi ke SKPD setempat untuk bisa memberikan bantuan mempermudah penanganan korban banjir. Masyarakat Konut saat ini juga sangat mengharapkan bantuan melihat kondisi mereka yang memprihatinkan dan mulai terserang penyakit. (B)