ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Jumlah petugas pemilu yang terdiri atas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang mengalami kedukaan terus bertambah. Hingga Rabu (24/4/2019) sore tercatat 1.027 petugas pemilu mengalami kedukaan dengan rincian 144 meninggal dunia dan 883 orang sakit yang tersebar di 33 provinsi.
Komisioner KPU RI Hasyim Asya’ri menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada penyelenggara pemilu yang telah bekerja hingga meninggal maupun sakit dalam tugas kepemiluan. Pihaknya menyerukan kepada KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota seluruh Indonesia menggelar doa bersama untuk jajaran penyelenggara pemilu yang meninggal dan sakit.
“Khusus yang beragama Islam besok lusa setelah salat Jumat melaksanakan salat gaib dalam rangka mendoakan saudara kita penyelenggara pemilu yang meninggal,” kata Hasyim di Kantor KPU RI, Rabu (24/4/2019).
Baca Juga : Korban Bertambah, KPU RI Upayakan Santunan untuk Petugas Pemilu
KPU RI juga telah bertemu Kementerian Keuangan membahas santunan untuk petugas pemilu yang meninggal dunia dan sakit. Menkeu Sri Mulyani pun merespon positif dan mendukung pemberian santunan kepada korban. Secara teknis pemberian dan besaran santunan akan dibicarakan lebih lanjut.
Untuk diketahui, petugas pemilu mengalami kelelahan yang luar biasa saat melaksanakan pemungutan dan perhitungan suara dengan lima surat suara. Pemilu 2019 merupakan kali pertama pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (pileg) digelar secara bersama. Untuk Sulawesi Tenggara (Sultra) terdapat tiga wanita hamil yang mengalami pendarahan akibat kelelahan saat bertugas sebagai petugas pemilu. (a)