ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Bencana banjir yang menerjang Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), merusak infrastruktur jalan dan beberapa fasilitas umum lainnya milik pemerintah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe, terdapat 5 unit jembatan, dan 353 kilometer jalan kabupaten mengalami kerusakan. Selain itu, kerusakan juga terjadi pada jalan usaha tani sepanjang 6 kilometer, jalan provinsi 46,5 kilometer, tanggul 2 kilometer, dan jaringan irigasi sepanjang 3,8 kilometer.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono yang datang mengunjungi Kabupaten Konawe, mengaku sudah menerima laporan dari berbagai pihak terkait kerusakan infrastruktur disebabkan bencana banjir.
Baca Juga : Tinjau Banjir di Konawe, DPR RI Sebut Izin Tambang Harus Dievaluasi
“Kita sudah punya konsep penanganan, pertama untuk jangka pendek ini tanggul-tanggul akan kita tangani di 2019 ini, terutama tanggul-tanggul yang ada di pemukiman warga,” kata Basuki di sela-sela kunjungannya di Jembatan Ameroro, Konawe, Kamis (20/6/2019).
Untuk Bendung Ameroro yang ada di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, yang sempat jebol dan mengakibatkan puluhan rumah warga terendam, Basuki mengaku pihaknya sudah membuka proses tender dan akan segera dikerjakan tahun ini juga.
Kata dia, untuk proses pembangunan Bendungan Pelosika yang diklaim mampu menampung 1,2 miliar meter kubik air, akan dilaksanakan pada tahun 2020 mendatang.
“Mudah-mudahan bisa kita mulai proses tendernya. Kalau semua sudah selesai, insyaallah akan ringan kita menangani banjir ini,” imbuhnya.
Dalam kunjungan kali ini, Menteri PUPR bersama Komisi V DPR RI, Gubernur Sultra, serta penjabat lain melihat secara langsung proses pengerjaan tepian Jembatan Ameroro yang sempat longsor akibat luapan air Sungai Konaweeha. (A)
