ZONASULTRA.COM, KENDARI – La Ode Baladin, seorang pengusaha properti di Kota Kendari memutuskan untuk maju pada pemilihan calon legislatif (Pilcaleg) 2019 mendatang sebagai calon Anggota DPD RI.
Baginya menjadi Anggota DPD RI bukan hanya bertumpu pada kekuasaan dan kehormatan, tetapi bagaimana mencari peran dan pengabdian untuk penguatan ekonomi kerakyatan.
Fakta di lapangan hari ini, ia melihat banyak kaum petani, nelayan dan peternak tidak berdaya dan masuk dalam kategori miskin. Ia menyebut ada tiga faktor penyebab.
“Pertama banyak dari mereka tidak memiliki lembaga yang mengorganisir mereka untuk berkembang, kedua tidak ada kekuatan untuk mengakses permodalan dan tidak ada pendampingan dalam mendapatkan pasar yang baik,” ungkap La Ode Baladin saat ditemui di ruang kerjanya di Kendari, Jumat (27/4/2018).
Berangkat dari tiga permasalahan ini, membuat dirinya menawarkan program kerja kepada para petani, nelayan dan peternak.
Program kerja pertama, dia akan membentuk sebuah wadah yang dapat mengorganisir para petani, nelayan dan peternak agar dapat berkembang dengan baik. Kemudian, memberikan kemudahan akses bagi mereka untuk mendapatkan permodalan dari pihak bank atau lembaga keuangan lainnya. Serta menjamin pasar dari produk yang mereka hasilkan.
(Baca JUga : La Ode Tamsil, Mantan Ketua Umum HMI Baubau yang Maju ke DPD RI)
“Saya sudah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak agar program kerja ini benar-benar terealisasi dengan baik. Seperti komunikasi dengan pengusaha besar yang membeli jagung petani Japfa dan Charoen Pokphand,” tukasnya.
Tiga program ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat tingkat bawah dan secara tidak langsung akan memberikan dampak yang siginifikan pada pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, tolak ukur pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah seberapa besar daya beli masyarakat.
Selain itu, program kerja ini juga dapat memberikan warna baru dalam persaingan peta perpolitikan di Sultra. Hal penting yang ditekankan Baladin adalah dirinya maju sebagai calon Anggota DPD RI bukan menjual sosok atau figur melainkan program kerja.
Ia berharap perjuangan ini dapat dinilai sebuah perjuangan yang benar-benar mewakili aspirasi masyarakat, sehingga kemenangan dengan mudah diraih. Tentunya butuh kerja keras seluruh tim pemenangan yang akan dibentuk hingga tingkat desa.
La Ode Baladin resmi mendaftar di helpdesk KPU Sultra dengan membawa 3.016 dukungan KTP yang tersebar di 15 kabupaten/kota. Target suara pada pemilihan nanti adalah 65 ribu suara, terbesar di Muna 35 ribu, Kota Kendari 15 ribu dan kabupaten lain sekitar 10 ribu suara.
“Saya optimis jika semua tim bekerja maksimal dan saya tidak mau menyia-nyiakan dukungan dari seluruh tim dan keluarga terhadap saya untuk maju di DPD RI,” jelas Baladin.
Selain itu, ia juga ingin memperjuangkan nasib perawat yang ada di Sultra untuk mendapatkan tunjangan dan sertifikasi yang jelas sepeti guru. Sebab, tugas besar seorang perawat juga sama hal dengan guru hingga ke pelosok desa.
“Saya berkecimpung di PPNI Sultra sudah sekitar 15 tahun dan saya tahu apa yang menjadi masalah mereka, dan saya ingin memperjuangkan itu, memperbaiki taraf hidup mereka yang selama ini dipandang sebelah mata oleh pemerintah,” jelasnya.
Mengapa memilih DPD bukan DPR RI? Baginya DPD RI bukanlah kepentingan partai politik melainkan pengabdian diri untuk negara, dan dirinya bukanlah seorang politisi dan politik bukanlah jiwa seorang Laode Baladin.
“Saya adalah utusan golongan pengusaha, petani, peternak, nelayan, perawat dan politik bagi saya kurang pas,” ucapnya. (B)