Labuan Beropa, Eksotisme Wisata Bahari Konsel

Labuan Beropa, Eksotisme Wisata Bahari Konsel
LABUAN BEROPA - Dusun III dan IV Desa Labuan Beropa, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Minggu (10/12/2017). (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Desa Labuan Beropa, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki keindahan wisata bahari bawah laut yang indah untuk dinikmati akhir pekan.

Edisi kali ini, Sabtu (9/12/2017) zonasultra mengunjungi desa yang letaknya tak jauh dari kawasan wisata Pulau Hari itu.

Hamparan pasir putih dan pepohonan kelapa menjadi daya tarik sendiri desa ini. Labuan Beropa memiliki luas 20 kilometer persegi yang terdiri dari 4 dusun 8 Rumpun Tetangga(RT) dan dihuni oleh 250 kepala keluarga 7(KK).

Kesempatan ini kami manfaatkan juga dengan mengunjungi destinasi wisata yang menyajikan air terjun musiman di dusun III dan IV. Airnya keluar melalui bebatuan cadas dan kapur.

Di musim panas, debit airnya berkurang. Namun musim hujan, debitnya akan mengalir begitu keras hungga ke laut. Jarak antara posisi air terjun dengan bibir pantai sangat dekat.

Di sini, kita akan merasakan pertemuan antara air tawar dan air laut. Ini menjadi salah satu spot potensi wisata yang begitu menyejukkan mata. Air terjun terasa dingin sedangkan air laut lebih hangat dan keduanya begitu jernih.

Kemudian, jika berkunjung ke dusun I, Anda akan menemukan sumber mata air yang keluar dari bebatuan cadas namanya Kasuha. Konon katanya air ini tak pernah kering sepanjang tahun meskipun musim kemarau.

Labuan Beropa, Eksotisme Wisata Bahari Konsel
Spot air terjun yang airnya mengalir langsung ke laut.

Sayangnya, potensi wisata mata air tersebut belum dimaksimalkan dengan baik. Masyarakat setempat menggunakan air ini sebagai sumber air untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Supaya air tidak langsung menjurus ke laut, warga sekitar membuatkannya bak berukuran 2 x 1 meter sebagai tempat penampungan. Padahal, jika dibuatkan kolam dengan ukuran lebih besar akan menjadi kolam air tawar.

Berbicara keindahan laut desa ini memiliki gugusan karang yang cukup memanjakan mata bagi para wisatawan yang hobi menyelam atau snorkling.

Saat bertemu dengan Kepala Desa Labuan Beropa Abdul Latif mengungkapkan, bahwa desa yang dipimpinnya bukanlah desa yang akan dikembangkan menjadi lokasi wisata berbeda dengan Desa Namu dan Batu Jaya. Melainkan untuk pengembangan nelayan.

Labuan Beropa, Eksotisme Wisata Bahari Konsel
Inilah gugusan karang yang lokasinya tidak jauh dari dermaga kapal di Dusun III dan IV
Labuan Beropa, Eksotisme Wisata Bahari Konsel
Inilah gugusan karang yang lokasinya tidak jauh dari dermaga kapal di Dusun III dan IV

“Di sini wisata ada, tapi kita fokus sama nelayan. Meskipun demikian kita akan mengembangkan wisata juga,” ungkap Abdul Latif.

Ia berharap dengan diekspose ke media, desa ini dapat menjadi salah satu perhatian wisatawan bahari yang ingin belibur di akhir pekan atau libur panjang.

Labuan Peropa dapat diakses dari Kendari, ibukota Provinsi Sultra dengan menunpang kapal angkutan umum di Pelabuhan Beringin, Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, Kota Lama. Lokasinya berdampingan dengan Pelabuhan Penyebaran Fery Wawaonii.

Jarak tempuh kapal sekitar dua jam dengan biaya yang cukup terjangkau sekitar 600 ribu an hingga satu juta. Sejumlah turis mancaranegara dari Itali dan Brazil pernah berkunjung kesini.

Kondisi alam sekitar masih sangat terjaga. Buktinya saat musim pisang berbuah dikatakan Abdul Latif, kera hitam terkadang turun dan menujukkan dirinya.

Kemudian burung endemik Sultra yang memiliki paruh besar akan bertengger mencari makan di pohon beringin ketika berbunga dengan jumlah ratusan ekor.

Untuk diketahui, kawasan hutan di desa ini termasuk dalam kawasan Suaka Marga Satwa Tanjung Peropa yang berada dalam otoritas pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra. (A)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini