ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Bupati Kolaka, Ahmad Safei melakukan pelantikan dan pengangkatan terhadap 140 pegawai negeri sipil (PNS) lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kolaka, Jumat (2/8/2019).
Mereka terdiri dari dua pimpinan tinggi pratama (kepala dinas), 83 jabatan pengawas, 47 jabatan administrator, dan 8 kepala sekolah.
Dalam pengambilan sumpah/janji, Safei melantik dua kepala dinas yakni Basir, sebelumnya Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kolaka menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kolaka. Kemudian, I Nyoman Suastika menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kolaka, yang sebelumnya ia menduduki jabatan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kolaka.
Pada jabatan pengawas lingkup Pemda Kolaka, di antaranya yang dilantik Muhammad Ibnu Munsyir Ahmad menjadi Lurah Kumoro, Kecamatan Pomalaa, Kolaka. Ibnu yang merupakan anak Bupati Kolaka ini sebelumnya menjabat Kepala Seksi Pembangunan Kelurahan Laloeha, Kolaka.
Baca Juga : 2019, Pensiunan PNS di Kolaka Capai 130 Orang
Kemudian, pada jabatan administrator di antaranya, Safei melantik Amri yang sebelumnya menempati jabatan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kolaka menjadi Camat Kecamatan Kolaka.
Guna mengganti posisi jabatan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kolaka, Safei melantik Anas Yusuf yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kolaka.
Masih pada jabatan administrator, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kolaka, Mirdan Athar dilantik menjadi Camat Kecamatan Pomalaa. Mirdan Athar merupakan adik dari Wakil Bupati Kolaka, Muhammad Jayadin.
Baca Juga : Pemeliharaan Randis, USN Kolaka Kerjasama dengan Toyota
Dalam sambutannya, Ahmad Safei mengatakan semua pejabat dengan jabatan baru yang diemban harus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah. Sehingga, pemerintah daerah akan memiliki birokrasi yang kuat dan memadai.
“Mutasi jabatan ini tidak bisa dihindari dan dianggap biasa. Sebab, tidak ada jabatan yang tidak punya pekerjaan,” ujarnya.
Ia mengharapkan semua pejabat dapat bekerja berbasis teknologi. Untuk itu, bagi yang sudah memahami dan mengerti teknologi, agar terus meningkatkan pengetahuannya, sementara yang belum memiliki kemampuan dalam bidang teknologi informasi agar mempelajarinya.
“Ini merupakan tantangan yang harus kita jawab dan hadapi. Juga membenahi wujud Bumi Mekongga sebagai pintu masuk jazirah barat Sultra. Kita harus memberikan kesan yang baik, khususnya menyangkut kebersihan kota,” pungkasnya. (A)