ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kendari terus mengeluarkan inovasi untuk mendapatkan predikat wilayah bebas korupsi/wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBK/WBBM). Inovasi yang dikeluarkan pihak LPKA Kendari seperti layanan antar jemput bagi pembesuk anak binaan.
Kepala LPKA Kendari Akbar Amnur menjelaskan, layanan tersebut dikhususkan bagi pembesuk atau keluarga anak binaan. Di mana para pembesuk akan dijemput menggunakan kendaraan LPKA di lokasi yang telah ditentukan.
“Kita namakan itu LLAJ atau layanan LPKA antar jemput, dengan tagline Tayo atau kita mengayomi. Jadi ini satu inovasi yang kami pastikan bahwa kami menyediakan halte untuk pembesuk untuk menunggu di situ dan kita jemput,” terang Akbar Amnur di ruangan kerjanya, Rabu (15/4/2020).
Layanan antar jemput itu, katanya, untuk memudahkan keluarga anak binaan yang ingin datang membesuk. Mengingat, lokasi LPKA Kendari yang jauh dari perkotaan dengan akses jalan yang rusak, membuat pihaknya harus memberikan layanan ekstra.
“Dan alhamdulillah itu mendapat apresiasi dari tim penilai. Mereka bilang agar ini ditingkatkan, dan kita sudah laporkan ke pimpinan dan kita mendapatkan dukungan. Dan kita juga pastikan seluruh layanan di LPKA Kendari tidak dipungut biaya apapun,” tegasnya.
Meski baru resmi berdiri 2 bulan, namun LPKA Kendari terus berupaya meningkatkan pelayanan dan fasilitas yang ada. Saat ini, dengan 20 anak binaan yang ada, LPKA Kendari juga telah menyiapkan 3 ruangan kelas bagi anak binaan.
“Kita ingin, walaupun mereka ada di dalam sini mereka tetap harus bisa sekolah. Karena mereka juga punya masa depan, sehingga kita siapkan ruang kelas, bahkan kemarin ada anak binaan yang mengikuti ujian di luar kita izinkan dengan tetap dalam pengawasan ketat,” ujarnya.
Dengan mengandalkan petugas LPKA Kendari sebagai tenaga pengajar, Akbar memastikan seluruh anak binaan bisa tetap mendapatkan pendididkan. Dari tiga ruang kelas yang ada, hanya satu ruang kelas yang dilengkapi dengan kursi dan papan tulis berukuran kecil.
“Dan kita juga punya perpustakaan kecil, walaupun buku-bukunya sangat kurang. Dan sangat sedikit untuk buku khusus pelajar. Kita berharap ke depan ini bisa kita tingkatkan, agar anak binaan kita bisa tetap mendapatkan pendidikan,” tutupnya. (b)