Lestarikan Nilai Budaya, Bupati Butur Bakal Bangun Rumah Adat di Waculaea

lestarikan-nilai-budaya-bupati-butur-bakal-bangun-rumah-adat-di-waculaea
PESTA PANEN - Suasana acara pesta panen di Desa Waculaea, Minggu (2/10/2016) sore. Tampak Bupati Butur Abu Hasan (baju biru) duduk bersilah sebelum acara utama Haroa dimulai. (DARMAWAN/ZONASULTRA.COM)
lestarikan-nilai-budaya-bupati-butur-bakal-bangun-rumah-adat-di-waculaea
PESTA PANEN – Suasana acara pesta panen di Desa Waculaea, Minggu (2/10/2016) sore. Tampak Bupati Butur Abu Hasan (baju biru) duduk bersilah sebelum acara utama Haroa dimulai. (DARMAWAN/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen pertanian selama setahun, masyarakat di Desa Waculaea, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara menggelar pesta panen, Minggu (2/10/2016). Pesta panen ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Bupati Butur Abu Hasan.

Di hadapan ratusan warga yang ikut hadir dalam pesta panen ini, Abu Hasan mengatakan bahwa pesta panen merupakan bentuk kesyukuran atas limpahan hasil pertanian dalam jangka setahun. Rasa itu harus selalu ditanamkan dalam diri agar apa yang diperoleh selalu diridhoi oleh Sang Pencipta dan ke depan rezekinya akan dilimpahkan.

“Dalam agama Islam kita diajarkan kalau kita mensukuri apa yg diberikan Allah pada kita, maka insya Allah akan bertambah rezeki dan pahala kita. Namun jika tidak, maka akan menjadi orang yang tak pernah bersukur,” kata Abu Hasan.

Pesta panen ini tambah dia memiliki nilai-nilai budaya dan warisan leluhur. Oleh karena itu, pihaknya selalu memberikan dukungan penuh atas kegiatan-kegiatan serupa.

“Saya selaku pemerintah daerah sangat mengapresiasi kepedulian warga menjaga kearifan lokal. Dan upaya melestarikan kebudayaan yang dimiliki ini juga menjadi perekat semangat kebersamaan,” ujarnya.

Sebagai wujud dukungan tersebut, mantan Kabag Humas Pemprov Sultra ini berjanji akan membangun rumah adat di Desa Waculaea. Rumah adat tersebut akan digunakan untuk berbagai macam kegiatan adat seperti haroa, pesta panen ataupun acara sukuran lainnya.

“Ini perlu kita lakukan karena masuk dalam visi misi saya melestarikan dan mengembangkan budaya, salah satunya membangun tempat atau rumah adatnya,” terang dia.

Dilihat dari sisi pembangunan, ke depan masyarakat Desa Waculaea, kata Abu Hasan harus terus diberi perhatian. Sebab, masyarakat Butur secara umum adalah masyarakat adat kampung yang diselenggarakan dalam rangka kemaslahatan orang banyak.

Dirinya juga berharap seluruh masyarakat Butur menjaga persatuan dan kesatuan serta menghindari konflik-konflik sosial.

Acara pesta panen ini juga dihadiri Plt Sekda La Ode Baharuddin, para pejabat di lingkup Pemda Butur, beberapa tokoh agama, tokoh adat dan ratusan warga di desa tersebut.
Untuk diketahui, acara pesta panen dilakukan tiap satu kali dalam setahun di seluruh wilayah Butur. Biasanya waktu penyelenggaraan berlangsung pada Agusutus hingga November. Setiap desa memiliki jadwal pelaksanaan pesta panen yang tidak bersamaan, tapi tergantung hasil kesepakatan masyarakat masing-masing desa.

Dan Desa Waculaea lebih memilih pesta panen digelar pada Oktober ini. Tepatnya lagi, saat memasuki 1 Muharam atau tahun baru Hijriah. (B)

 

Reporter : Darmawan
Editor    : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini