Lima Desa di Mubar Budidayakan Tanaman Porang

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Mubar, Nestor Jono
Nestor Jono

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Bisnis porang berprospek cerah dan menjanjikan keuntungan tinggi. Di Kabupaten Muna Barat (Mubar), ada lima desa yang sudah membudidayakan tanaman porang.

Kelima desa tersebut yakni Desa Tanjung Pinang, Desa Sidamangura, Desa Pajala, Desa Maperaha, dan Desa Latawe.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Mubar, Nestor Jono mengatakan, sejauh ini ada lima desa yang dipantau membudidayakan tanaman porang ini dan dirinya memerintahkan para penyuluh untuk terus melakukan pendampingan kepada para petani ini.

“Jadi untuk sekarang, kita (Mubar) baru lima desa yang membudidayakan tanaman porang benih katak. Penanaman tanaman yang menjanjikan keuntungan tinggi ini, sudah dilakukan oleh para petani sejak akhir tahun 2020 lalu,” kata Nestor Jono di kantornya, Selasa (16/3/2021).

Kata dia, modal membudidayakan tanaman porang ini murni dari masyarakat. Pihaknya juga sudah melapor ke Kementerian Pertanian bahwa di Mubar sudah ada petani yang mempunyai keinginan menanam porang, termasuk di titik mana saja masyarakat menanam porang ini.

Dia menambahkan, para petani porang di Mubar menanam porang bibit katak atau buah bukan bibit umbi. Di Desa Tanjung Pinang, dari 20 hektare lahan yang disiapkan, sebanyak 16 hektare sudah ditanami porang bibit katak.

“Umur porang yang ada di Desa Tanjung Pinang itu 2 – 3 bulan. Porang katak ini nanti bibitnya berbuah di daun. Jadi kita di Mubar belum menanam porang umbi, dikarenakan keterbatasan modal,” ungkapnya.

Dia menceritakan pada saat melakukan musrembang di tingkat desa dan kecamatan, masyarakat mengusulkan budidaya porang. Hanya saja, pihaknya masih terkendala dana. Sebab satu hektare saja menanam porang membutuhkan dana untuk bibit sekitar Rp50 juta hingga Rp60 juta.

“Jadi pada saat musrembang lalu, saya meminta kepada seluruh kepala desa untuk menyisipkan separuh dana desa di tanaman porang ini. Untuk kendala sekarang kita adalah dana. Kalau untuk lahan atau iklim di Mubar sangat cocok untuk tanaman porang,” ucapnya.

“Jadi, untuk saat ini kita masih melakukan pendampingan dan menyiapkan sarana prasarana serta setelah pascapanen,” tutupnya. (b)

 


Kontributor: Kasman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini