ZONASULTRA.COM, KENDARI – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari Universitas Halu Oleo melaksanakan kegiatan edukasi kepada para guru mata pelajaran yang berbeda-beda. Para guru diajari bagaimana mentransfer pengetahuan dengan pembelajaran daring melalui sejumlah aplikasi.
Kegiatan seperti itu dipilih karena pertimbangan bahwa Indonesia, khususnya Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19. Pembelajaran daring adalah hal yang dianggap bagus untuk mengantisipasi penularan virus corona atau Covid-19.
Mahasiswa yang KKN dari 12 Juni sampai 12 Juli 2020 ini terdiri atas 10 orang berasal dari disiplin ilmu Pendidikan Fisika UHO. Lokasi KKN mereka masing-masing di Desa Bone Kancitala Kecamatan Bone, Kelurahan Gunung Jati Kecamatan Kendari, Desa Madongka Kecamatan La Kudo, Desa Lapolea Kecamatan Barangka , Desa Tolandona Mataneo Kecamatan Sangia Wambulu, dan Desa Sawerigadi Kecamatan Barangka.
Para mahasiswa itu dibekali/dibimbing oleh dosen mereka yakni Erniwati, Muh.Anas, dan Hunaidah. Tema KKN yang diangkat adalah “ Pembelajaran Secara Daring sebagai Upaya Pencegahan Covid-19.
Baca Juga :
Mahasiswa KKN UHO Terapkan Sistem Informasi Desa Online Pelayanan Administrasi Desa Ameroro
Selama KKN para dosen inilah yang memberikan bimbingan kepada mahasiswanya secara daring. Ilmu dan pengetahun yang didapat mahasiswa tersebut lalu diajarkan kepada guru-guru sekolah sesuai lokasi KKN.
Erniwati menjelaskan salah satu permasalahan yang terjadi di daerah adalah masih banyak guru di setiap sekolah belum melaksanakan pembelajaran daring karena belum mengetahui metode pembelajaran daring, serta belum mengetahui penggunaan aplikasi yang bisa digunakan.
Sejumlah aplikasi yang diperkenalkan para mahasiswa adalah aplikasi WhatsApp, Google Meet, Zoom, Google Drive, Google Classroom dan Google formulir. Penggunaan aplikasi ini sudah dapat digunakan di daerah-daerah lokasi KKN tersebut yang memang didukung jaringan internet.
“Kehadiran mahasiswa KKN di lokasi dapat membantu mengatasi masalah dengan melakukan edukasi tentang pembelajaran daring serta aplikasi yang dapat digunakan. Dilanjutkan dengan pelatihan terbimbing penggunaan aplikasi tersebut kemudian guru tersebut melakukan uji coba penggunaan aplikasi dengan melibatkan beberapa siswa,” ujar Erniwati usai pelaksanaan KKN.
Dalam pelaksanaannya mahasiswa terlebih dahulu berkoordinasi dengan kepala desa, lalu menyasar guru-guru SD, SMP dan SMA untuk kemudian dilatih. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa dengan mendatangi rumah setiap guru dan menyesuaikan jadwal dari guru tersebut.
Tak hanya sebatas teori, tapi guru-guru juga langsung diajar mampraktikannya dengan langkah-langkah mengajak siswa bergabung di kelas meeting (pertemuan online), mengirim tugas dan mengevaluasi hasil kerja siswa secara daring.
“Kegiatan ini sangat membantu guru dan menambah pengetahuan serta keterampilan guru dalam kegiatan pembelajaran daring untuk persiapan mengajar semester yang berlangsung sekarang,” ucap Erniwati.
Erniwati berharap kegiatan mahasiswa KKN-Tematik tersebut dapat mengurangi masalah yang dihadapi guru dengan terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran daring meskipun belum maksimal dan belum menguasai sepenuhnya aplikasi yang diberikan. Problemnya, selain kendala seperti jaringan internet yang kurang maksimal serta tidak semua siswa memiliki smartphone sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran daring. (*)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma