ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat nilai ekspor Sultra pada Maret 2017 sebesar 12,96 juta dolar Amerika. Terjadi kenaikan sebesar 4,52 persen dibanding ekspor Februari 2017 yang tercatat 12,40 juta dolar Amerika.
Kepala BPS Sultra Atqo Mardiyanto mengatakan volume ekspor pada bulan Maret 2017 tercatat 5,12 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 46,39 persen dibanding ekspor Februari 2017 yang tercatat 9,55 ribu ton.
Menurut Atqo, total ekspor Sultra pada 2017 (Januari – Maret) mencapai 18,62 ribu ton atau senilai 35,64 juta dolar Amerika (naik 16,20 persen). Share terbesar yaitu besi dan baja sebesar 70,35 persen atau 25,08 juta dolar Amerika, ikan dan udang sebesar 17,29 persen atau 6,16 juta dolar Amerika.
“Pangsa pasar terbesar di Korea Selatan (40,75 persen), India (14,49 persen), dan Tiongkok (11,35 persen),” jelas dia saat rilis resmi statistik di Kantor BPS Sultra, Selasa (2/5/2017).
Sedangkan, nilai impor Sultra pada Maret 2017 tercatat 64,24 juta dolar Amerika atau mengalami penurunan sebesar 55,25 persen dibanding impor Februari 2017 yang tercatat 143,54 juta dolar Amerika.
Kata dia, volume impor pada Maret 2017 tercatat 100,01 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 38,13 persen dibanding impor Februari 2017 yang tercatat 161,65 ribu ton. Sehingga total impor Sultra pada 2017 (Januari – Maret) mencapai 334,35 ribu ton atau senilai 271,68 juta dolar Amerika.
Baca Juga : Produksi Industri Kayu Dorong Kenaikan Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Sultra
Dia mengungkapkan yang menjadi share terbesar impor Sultra yaitu mesin dan pesawat mekanik sebesar 44,07 persen dan bahan bakar mineral sebesar 40,33 persen. Pangsa pasar terbesarnya di Tiongkok (59,64 persen), Singapura (27,92 persen), dan Malaysia (7,26 persen).
Walaupun, ekspor mengalami kenaikan dan impor terjadi penurunan, namun di Sultra ekspor masih mengalami defisit sebesar 51,28 juta dolar Amerika jika dibandingkan impor pada Maret 2017. Sementara, Januari-Maret defisit sebesar 236,04 juta dolar Amerika. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Tahir Ose
mantap.