Massa Tuntut Direktur BLUD RS Konawe Dicopot, Sekda: Kita Evaluasi

Massa Tuntut Direktur BLUD RS Konawe Dicopot, Sekda: Kita Evaluasi
Puluhan masa berunjuk rasa menuntut agar direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe dicopot dari jabatannya, Kamis (10/6/2021). (M13/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA- Puluhan massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa, aktivis dan masyarakat Konawe berunjuk rasa menuntut agar direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe, dr. Agus Lahida, dicopot dari jabatannya, Kamis (10/6/2021).

Sekretaris daerah (Sekda) Konawe Ferdinand Sapan mengatakan tuntutan ini sudah dalam tahapan tindak lanjut.

Gerakan demonstrasi ini dilakukan karena dugaan malpraktik di BLUD RS Konawe yang mengakibatkan seorang bayi cacat seumur hidup.

Salah satu orator unjukrasa, Aljan mengatakan menuntut pelayanan publik secara jelas. Ia juga mengecam aksi tindakan perawatan pelayanan BLUD RS Konawe.

“Bapak bupati Konawe dan wakil Bupati Konawe, copot dr. Agus dari jabatannya,” ungkap Aljan Ketua Partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak (PUSPA) Konawe itu.

Ia melanjutkan, gerakan ini akan terus berlanjut sampai direktur BLUD RS Konawe turun dari jabatannya.

“Hari ini yang kami inginkan adalah untuk mencopot dr. Agus dari direktur BLUD RS Konawe dan mengeluarkan dokter serta perawat yang melakukan perawatan terhadap anak tersebut,” tegasnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan yang menemui masa aksi menuturkan bahwa, apabila ada kesalahan profesional dalam penanganan, maka yang bertanggungjawab secara profesional. Bila itu ada kelemahan manajemen di dalam berarti yang bertanggungjawab lembaga.

Ia tidak ingin kasus seperti ini terulang kembali. Dirinya menjelaskan dalam konteks medis ada masalah komplikasi terhadap bayi itu sehingga membutuhkan penanganan.

Penanganan awal yang dilakukan tidak mampu menolong bayi itu, sehingga ditingkatkan penanganan dengan menggunakan alat-alat yang besar kapasitasnya. Namun, konsekuensi alat itu berdampak pada degradasi di bagian tubuh dari bayi itu.

“Posisi pemerintah daerah Konawe, sudah pasti bertanggungjawab pada bayi itu. Melihat kondisi bayi itu pulih dulu, kemudian dilakukan tindakan medis apakah bayi itu kita operasi untuk memulihkan kondisi ke awalnya,” ucapnya.

Dirinya juga mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap proses manajemen yang ada di BLUD RS Konawe untuk memperbaiki tingkat pelayanan sehingga apa yang diharapkan masyarakat bisa tercapai.

“Tuntutan kalian saya terima dalam konteks informasi saya terima, tugas saya sekarang melakukan evaluasi terhadap semua ini. Tuntutan ini sudah dalam tahapan tindak lanjut,” tukasnya. (b)

 


Penulis: M13
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini