Masuk Masa Transisi, Pemda Konut Fokus Benahi Lokasi Banjir

Masuk Masa Transisi, Pemda Konut Fokus Benahi Lokasi Banjir
FOTO BERSAMA-Bupati Konut, Ruksmain, bersama Dandim 1417/Kendari, TNI 725 Woroagi, Korem 143 HO, Polri, Basarnas, BPBD Provinsi, BPBD Konut, BNPB, Tim Pilot BNPB RI, Tim medis, relawan dan sejumlah awak media melakukan foto bersama usai menggelar upacara pelepasan pasukan penanggulangan bencanan banjir diwilayah Konut.(Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Masa tanggap darurat penanggulangan bencana banjir di wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) telah berakhir Jumat (28/6/2019). Saat ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Konut menetapkan peralihan status menjadi masa transisi.

Bupati Konut Ruksamin mengatakan, memasuki masa transisi yang ditetapkan Sabtu dini hari, pihaknya mulai fokus pada pembangunan hunian sementara (huntara) bagi para korban banjir yang berada di wilayah Kecamatan Motui, Asera, Andowia, Oheo, Landawe, Langgikima dan Wiwirano.

Tak hanya itu, secara bertahap pemulihan kondisi lingkungan, infrastruktur bangunan seperti rumah sekolah, jembatan penghubung dan lainnya juga menjadi skala prioritasnya untuk kembali mengoptimalkan kawasan Bumi Oheo itu yang sebelumnya porak poranda diterjang banjir bandang pada 2 juni lalu.

Baca Juga : Kodim 1417 Kendari dan UI Bantu Korban Banjir Konut

“Di masa transisi ini sudah kita rencanakan dan sudah kita bicarakan bahwa kita
fokus dulu, untuk bagaimana melakukan pembenanahan dan pemulihan kembali sebagian daerah yang terdampak bencana. Insya allah saya terus bersama masyarakat saya khususnya yang terdampak bencana,”kata Ruksamin dikonfirmasi usai melaksanakaan upacara pelepasan tim pasukan udara dan TNI di pelataran Kantor Bupati Konut, Sabtu (29/6/2019).

Diungkapkan, terkait soal titik lokasi huntara pihaknya telah melakukan peninjauan lokasi yang dipimpin langsung Wakil Bupati Konut, Raup bersama tim tehnis. Selanjutnya, segera dilakukan ferivikasi data nama-nama korban bencana banjir agar tepat sasaran, dan satatus kawasan tempat akan didirikannya hunian sementata para warga. Pemda Konut menargetkan, masa transisi berjalan selama 3 bulan.

“Menyangkut masalah tim tekhnis, kita libatkan dari Pemerintahan, Dinas PU, Dinas Lingkungan Hidup. Kemudian ada yang dari perencanaan, semua lintas instansi termasuk mewakili kecamatan dan kelurahan juga desa,”ujarnya.

Baca Juga : Belajar dari Banjir Konut dan Konawe, Pemerintah Harus Mengurangi Izin Tambang dan Perkebunan

“Untuk data 370 unit rumah masyarakat yang hanyut, tak menuntut kemungkinan hanya itu saja yang akan dibangun. Bisa saja ada penambahan jika kediamanya sudah tak bisa ditinggali lagi karena mengalami kerusakan, olehnya itu kami akan meninjau semua lokasi,”ujarnya.

Mantan ketua DPRD Konut ini menambahkan, dalam scedul masa transisi selaku komando penanganan korban banjir, dirinya telah mempersiapkan program perencanaan perbaikan bersama tim sejak 2 pekan lalu. Sehingga, diyakininya pada bulan pertama masa transisi ini segela yang menjadi agenda penggarapan secara berangsur dapat di selesaikan.

“Masa tanggap darurat telah berakhir. Saya atas nama pribadi, dan mewakili keluarga, masyarakat juga pemerintah berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak TNI, Polri, BNPB, BPBD, Kementerian, PT PLN Sulsebar, tim medis, basarnas, relawan, awak media dan pihak terkait lainnya yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu atas segala dukungan, bantuan, doa dan suportnya selama ini membantu para korban banjir. Semoga yang kita lakukan mendapat keberkahan dari sang pencipta,” ungkap Ruksamin. (a)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini