Melanggar, DPRD Minta Pemda Konut Tutup Aktivitas Truk Pengangkut Batu

Ketua Komisi III DPRD Konut, Samir
Samir

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Aktivitas truk pengangkut batu gunung yang beroprasi di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), dianggap mengancam keselamatan masyarakat dan pengendara jalan.

Pasalnya, aktivitas bongkar muat bahan tambang galian c itu dinilai mengancam nyawa. Sebab, selain angkutan melebihi kapasitas bak mobil, bahan material juga tak dilengkapi alat pengaaman. Seperti, penutup yang melindungi seripihan debu dan batu yang jatuh kejalan.

Menanggapi hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konut dengan tegas meminta Pemerintah Daerah (Pemda) setempat agar menutup kegiatan bongkar muat truk-truk muatan batu gunung yang dianggap melanggar dan mengncam jiwa masyarakat.

Baca Juga : Aktivitas Bongkar Muat Truk Batu Gunung di Konut Ancam Keselamatan Warga

“Kami minta palang atau tutup aktivitasnya jika ditemukan melangar. Jangan nanti sudah muncul lagi korban jiwa baru mau bertindak,”tegas Anggota DPRD Konut, Samir dengan nada tinggi dikomfirmasi, Selasa (8/10/2019).

Politisi Partai Hanura ini mengatakan, kendaraan alat berat seperti mobil fuso mulai dari roda, 6,8 dan 10 itu harusnya menjadi perhatian serius instansi terkait seperti Dinas Perhubungan (Dishub) agar pelaksanaannya berjalan tertib dan jauh dari resiko bahaya. Hal itu dikarenakan kegiatannya menggunakan jalan umum.

“Dishub kerja, jangan tidur. Puluhan truk-truk yang mengangkut batu gunung ukuran besar lalu lalang di area Kecamatan Sawa, Motui dan lainnya ini harus di awasi sesuai tanggung jawabnya jangan lengah demi keselamatan kita semua,”imbaunya.

Diberitakan sebelumnya, aktivitas bongkar muat truk angkutan batu gunung diwilayah Konut dianggap mengancam keselamatan warga setempat dan para pengendara yang melintas di jalan raya. Sebab aktivitasnya tak sesuai prosedur seperti melebihi kapasitas bak mobil dan tak menggunakan alat penutup sebagai pengaman.

Salah seorang pengguna jalan, Muslimin mengaku khawatir dengan kondisi tersebut yang rentan menimbulkan kecelakaan. Pasalnya, debu yang beterbangan dari bak mobil membuat pengendara sulit melihat, ditambah serpihan material yang bertebaran di ruas jalan raya.

Hal senada juga diungkapkan warga Konut lainnya, Mustafa. Menurutnya, saat melintasi jalan dikawasan Kecamatan Sawa-Motui terlihat truk-truk beriringan menghiasi jalan dengan muatan batu berukuran besar. Bahkan hampir menguasai seluruh badan jalan. Ia berharap ada tindakan yang diambil pemerintah setempat untuk menertibkan truk-truk tersebut.

Baca Juga : Aktifitas Penambangan Batu di Konut Dituding Menambah Angka Lakalantas

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun awak media ini, di wilayah Bumi Oheo itu terdapat puluhan truk fuso mulai roda 6, 8 dan 10 yang memuat batu gunung berukuran besar. Truk-truk itu berasal dari perusahaan tambang galian C (batu) yang beroperasi di Konut, tepatnya area di Kecamatan Sawa dan Motui. Di dua kecamatan tersebut, terdapat banyak gunung batu tempat para investor menambang. Lokasinya, tak jauh dari jalan poros umum dan pemukiman warga.

Sebelumnya, pada Mei 2018 lalu salah seorang warga Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe Konut, Anwar tewas mengenaskan setelah kepalanya dilindas truk pengangkut batu 10 roda saat melintas di wilayah Desa Tondowatu, Kecamatan Motui menuju arah Kota Kendari. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini