ZONASULTRA.ID – Pantai Wambuliga di Wakatobi menawarkan aneka keindahan dan keunikan wisata, mulai dari keindahan pasir putihnya, pepohonan kelapa, air laut yang jernih, hingga panoramanya yang menyegarkan mata.
Suasana yang demikian mirip pantai-pantai lain pada umumnya. Namun tahukah Anda, salah satu keistimewaan kawasan pantai ini adalah keberadaan lumba-lumba, yang banyak dianggap orang sebagai jenis hewan lucu dan menggemaskan.
Titik pengamatan atraksi lumba-lumba ini berada di depan pantai Wambuliga dengan jarak kurang lebih dua kilometer. Jumlah mamalia yang terkenal bersahabat dengan manusia ini tergolong banyak, bisa mencapai belasan ekor ketika muncul.
Melihat kawanan lumba-lumba meloncat-loncat merupakan keseruan tersendiri di spot ini. Berada dalam satu frame foto atau video bersama kawanan lumba-lumba yang sedang berlompatan, membuat wisatawan tampak sedang bercanda dengan hewan laut yang tergolong sangat cerdas ini.
Bayangkan Anda dapat memandangi langsung kawanan lumba-lumba dari jarak tiga sampai lima meter. Ini akan jadi momen yang sulit akan Anda dapatkan di destinasi wisata bahari lainnya.
Untuk mengamati langsung lumba-lumba, Anda dapat menggunakan jasa Forum Pesisir Wakabibika (FPW) yang tak hanya bergerak di jasa pariwisata tapi juga konservasi. Untuk ke lokasi lumba-lumba, FPW menyiapkan perahu yang dapat memuat penumpang enam sampai delapan orang.
Lumba-lumba di pesisir kawasan pantai Wambuliga itu memiliki kebiasaan unik yakni bermain dengan mengikuti kumpulan ikan. Makanya kemunculan lumba-lumba itu dianggap berkah bagi para nelayan sebab itu jadi petanda ada banyak ikan berkumpul yang dapat dipancing.
Oleh karena itu para nelayan setempat selalu mencari di mana posisi lumba-lumba sejak waktu fajar. Dengan kondisi begitu, wisatawan dapat menikmati atraksi lumba-lumba sekaligus menyaksikan para nelayan yang sedang memancing serta dimungkinkan para wisatawan dapat ikut memancing bersama.
Dengan harga Rp500 ribu, FPW menyediakan sebuah perahu untuk satu sampai enam wisatawan pada paket ini. Wisatawan akan diantar langsung oleh nelayan setempat.
“Lumba-lumba itukan loncat-loncat dan mengikuti kapal, atau kapal juga yang mengikuti. Kehadiran lumba-lumba membuat wisatawan berteriak ‘huwww’ karena senang dan terkejut. Keseruannya begitu dan kesempatan juga mereka untuk foto-foto,” ujar Koordinator FPW, Sariono yang akrap disapa Pak Sari.
Pak Sari bercerita lumba-lumba biasanya muncul dari pukul 06.00 hingga 08.00 pagi. Lumba-lumba dapat diamati dengan durasi sampai dua jam. Kadang juga pada sore hari tapi jarang terjadi.
Daya Tarik Pantai
Pasir putih yang tak berbatu dan suasananya yang tampak asri menjadi daya tarik tersendiri bagi pantai Wambuliga. Berjalan santai di atas pasirnya atau menjadikan latar untuk berfoto adalah yang paling banyak dilakukan oleh pengunjung.
Pantai Wambuliga tidak hanya menarik pengunjung lokal, khususnya anak-anak muda, tapi juga wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri. Biasanya akan ramai pada hari Sabtu dan Minggu.
Berkunjung sore hari jelang senja adalah waktu yang direkomendasikan karena ada pemandangan matahari terbenam (sunset) terlihat secara jelas dari pantai ini. Begitu waktu senja, suasananya juga cukup memikat, apalagi disertai hembusan angin.
Pantai ini didukung dengan fasilitas berupa gazebo yang dapat jadi tempat persinggahan dan berlindung dari teriknya siang. Bagi Anda yang ingin minuman segar, juga terdapat penjual es kelapa muda.
Kalaupun ingin kulineran, terdapat beberapa warung makan yang patut dicoba di pantai ini. Bagi Anda yang ingin bermain, tersedia jasa seperti banana boat dan jet ski.
Selain itu ada dermaga berbentuk huruf “T” yang dapat jadi tempat mengamati suasana sekitar ataupun jadi tempat mengambil foto. Dermaga ini kadang juga jadi tempat pertunjukan tradisional gambus dan lain sebagainya.
Sebagai jaminan Anda akan terlayani dengan baik, Sombu telah mendapat predikat sebagai desa wisata, ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata pada 19 Juni 2019 lalu. Bahkan desa inilah yang pertama kali menjadi desa wisata di Kabupaten Wakatobi.
Snorkeling dan Diving
Pesona kawasan pantai Wambuliga bukan hanya di daratnya tapi yang lebih istimewa ada di bawah lautnya. Untuk melihat langsung ikan dan terumbu karang bisa dengan melakukan snorkeling dan diving.
Soal peralatan selam, jangan khawatir karena ada FPW yang menyediakannya, tentu lengkap dengan instrukturnya.
Koordinator FPW Pak Sari mengatakan selain pengamatan lumba-lumba, paket wisata yang ditawarkan komunitas ini ada snorkeling, diving, atraksi budaya, memancing, kuliner, souvenir, hingga homestay.
Snorkeling dan diving ini masih di kawasan Pantai Wambuliga, tepat di depan dermaga. Dia menyebut terumbu karang di depan pantai Wambuliga masih sangat asri dan terjaga sehingga menjadi favorit wisatawan.
Mereka menyebutnya Coral Garden Sombu yang memiliki struktur terumbu karang berlapis dengan ikan hias yang beragam.
“Memang ada kerusakan di beberapa titik, tapi yang rusak ini kami sudah melakukan transplantasi terumbu karang, sekarang sudah hampir lima tahun sudah cukup subur juga. Ini sesuai konsep kelompok kami ini pariwisata dan konservasi, tujuannya supaya pariwisata berkelanjutan,” ujar Pak Sari.
Keistimewaan lain yang ada bila wisatawan tertarik adalah spot shark point yakni tempat ikan hiu. Kata Pak Sari, bila ada wisatawan yang ingin membuktikan ada tidaknya ikan hiu di kawasan Desa Sombu maka mereka mengantarnya ke spot shark point.
Salah satu keunikannya juga, air yang jernih dan semakin dalam maka semakin megah terumbu karangnya. Untuk mendapat terumbu karang yang bagus dengan cara diving dari kedalaman enam meter sampai 10 meter. Sementara snorkeling pada kedalaman dua hingga tiga meter.
Untuk paket snorkeling, FPW menawarkan Rp275 per orang. Dengan harga itu sudah termasuk foto/video momen, guide bersertifikat,dengan durasi tiga jam.
Sementara untuk paket diving, FPW menawarkan Rp775 ribu per orang. Harga ini sudah termasuk foto/video momen, guide bersertifikat, dengan durasi tiga jam.
Pak Sari mengaku FPW biasa melayani tamu domestik yakni dari Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Sementara mancanegara dari Jerman, Prancis, Slovakia, dan Malaysia.
Akses dan Fasilitas
Pantai Wambuliga terletak di Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, Wakatobi. Jarak dari Bandar Udara Matahora sekitar 17 kilometer yang dapat ditembuh dalam waktu 30 menit sampai satu jam. Jalan yang sudah teraspal memudahkan aksesnya.
Sementara bagi Anda yang lewat jalur laut ke Wakatobi, dari Pelabuhan Pangulubelo hanya berjarak delapan kilometer ke Pantai Wambuliga. Dengan jalan yang tergolong baik, Anda dapat menempuhnya hanya dalam waktu 30 menit dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Bagi Anda yang ingin langsung menginap terdapat beberapa homestay dengan kisaran biaya sewa Rp200 ribu hingga Rp250 ribu per hari. Misalnya Wambuliga Homestay dengan sewa Rp250 ribu, terdapat fasilitas kamar: kapasitas ranjang tiga orang, lemari tinggi, kamar mandi, AC, dan lainnya yang seperti kamar hotel. (***)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Muhamad Taslim Dalma