Menteri KKP Soft Launching Kampung Budi Daya Rumput Laut di Wakatobi

130
Menteri KKP Soft Launching Kampung Budi Daya Rumput Laut di Wakatobi
POTENSI WAKATOBI - Bupati Wakatobi Haliana saat menjelaskan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono tetang potensi dan wilayah budi daya rumput laut di Desa Liya Mawi. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI – Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono melakukan soft launching Kampung Budi Daya Rumput Laut di Desa Liya Bahari, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (8/6/2022).

Peresmian itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Laut Sedunia (World Ocean Day) tahun 2022. Menteri Trenggono mengatakan, tujuan program kampung budi daya untuk membantu masyarakat pembudi daya meningkatkan kualitas dan volume produk yang dihasilkan.

“Saat ini potensi kawasan yang termanfaatkan belum optimal, tahun depan kita harap bisa meningkat menjadi 450 hektare sesuai potensi yang ada,” ungkapnya.

Sebagai tahap awal, KKP memberikan bantuan lima paket kebun bibit, serta sarana budi daya meliputi tali, pelampung, dan bibit hasil kultur jaringan. Bantuan akan terus ditambah sehingga target perluasan area budi daya menjadi 450 hektare pada 2023 bisa terealisasi.

Trenggono melanjutkan, untuk mendukung lancarnya aktivitas budi daya rumput laut dengan luasan 450 hektare tersebut, paling tidak dibutuhkan 45 hektare kebun bibit. Untuk itulah, dia meminta jajarannya di Ditjen Perikanan Budidaya untuk melakukan pembangunan kebun bibit seoptimal mungkin.

“Implikasi dari optimalisasi potensi tentu industri bisa hadir, sehingga ekonomi masyarakat pembudi daya bisa terus tumbuh. Dengan demikian nilai tukar pembudi daya juga bisa meningkat,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, kampung perikanan budi daya merupakan satu dari tiga program prioritas KKP. Melalui program pembangunan itu, KKP juga memberikan dukungan pinjaman modal dan pasar, hingga pendampingan kepada para pembudi daya untuk meningkatkan kapasitas pembudi daya.

Menteri KKP Soft Launching Kampung Budi Daya Rumput Laut di Wakatobi
Bupati Wakatobi Haliana bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyaksikan proses pemilahan rumput laut.(Nova Ely Surya/ZONASULTRA.ID)

Di kesempatan yang sama, Bupati Wakatobi Haliana mengatakan hambatan para nelayan selama ini memang berada di bibit yang kurang berkualitas. Dari 3.000 ton produksi, sebagian besar merupakan rumput laut jenis Eucheuma spinossum yang harganya di kisaran Rp6 ribu sampai Rp8 ribu per kilogram. Sedangkan jenis Eucheuma cottonii yang harganya empat kali lebih tinggi, masih minim produksinya.

“Adanya kebun bibit ini, mudah-mudahan bisa membantu persoalan bibit yang selama ini dihadapi pembudi daya. Jika persoalan bibit ini teratasi, nilai produksi yang tadinya Rp43 miliar tentu bisa meningkat lagi,” harapnya.

Sebagai informasi, peringatan Hari Laut Sedunia 2022 di Wakatobi diisi dengan berbagai kegiatan yang selaras dengan tema yang diusung KKP yakni Revitalisasi Sektor Kelautan dan Perikanan dengan Ekonomi Biru.

Selain soft launching Kampung Budi Daya Rumput di Desa Liya Bahari, KKP juga menggelar aksi bersih-bersih pesisir di kampung nelayan Suku Bajo di Desa Mola Utara. Kemudian pameran produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan kampanye Gemar Ikan yang menyasar masyarakat dan para pelajar. (B)


Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini