Firmansyah, salah satu pedagang “erbe” di seputaran Jalan Taman Suropati, Mandonga, mengungkapkan dia dan pedagang lainya belum terpengaruh dengan kebijakan Menteri Perdagangan RI, Rahma
Firmansyah, salah satu pedagang “erbe” di seputaran Jalan Taman Suropati, Mandonga, mengungkapkan dia dan pedagang lainya belum terpengaruh dengan kebijakan Menteri Perdagangan RI, Rahmat Gobel, terlihat dari ramainya pembeli yang datang berbelanja
“Pembeli masih ramai kok,” kata Firmansyah yang ditemui di tokonya.
Pria asal Kota Anging Mamiri, Sulawesi Selatan, itu menyebutkan, setiap hari dia bisa mengantongi pendapatan dari penjualan pakaian bekas berkisar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta, bahkan bila sedang beruntung, pendapatan bisa sampai Rp. 5 juta.
Untuk pelanggan menurut pria yang sudah 10 tahun berjualan “erbe” datang dari berbagai kalangan dan profesi.
Reni, warga Wua-wua, mengaku sangat menggemari pakaian “erbe”. Kegemaranya itu ditunjukan dengan adanya jadwal berburu “erbe” kesejumlah pasar tradisional yang ia lakukan setiap akhir pekan.
Kesukaanya pada pakaian “erbe” kata Reni karena harganya lebih murah, selain itu kualitas dan model pun tak kalah bagus dengan pakaian baru yang dijual di toko. “Harus pandai menawar dan saat berbelanja lebih teliti untuk menghindari membeli barang yang rusak atau usang,” ujarnya.
Adapun untuk mengantisipasi tertularnya pakain bekas yang mengandung bakteri menurut perempuan yang bekerja sebagai salesm ini, Reni mengaku memiliki beberapa trik sebelum memakai pakaian erbe.
“Direndam pakai air panas baru dicuci bersih pakai deterjen,” jelasnya. (Os)









