ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Satu lagi lokasi wisata permandian air panas mulai dikunjungi masyarakat di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Sepanjang jalan terlihat deretan pohon tegak menjulang tinggi mengiringi perjalanan anda menuju tempat pemandian air panas di Dusun V, Pakka Salo, Desa Batuganda, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (kolut).
Air sungai itu mengalir daru bawah, sementara batuan yang tersusun secara alami di bagian atas mengeluarkan air hangat.
Untuk menuju lokasi permandian tersebut, anda harus berjalan kaki kurang lebih satu kilometer dan melewati jembatan gantung. Jalan setapak itu dibuat warga untuk menuju perkebunan,
Di bawah naungan pohon rindang, sebuah pondok milik Andi Mapenre (50) ditempati sejak delapan bulan lalu yang berjarak beberapa meter dengan lokasi permandian air hangat tersebut.
(Baca Juga : Yuk! Ngabuburit di Permandian Air Panas Wawolesea Konut)
”Yang tau tempat ini hanya warga sekitar sini. Biasanya kalau hari minggu sering ada yang datang,” ujarnya.
Andi Mapenre mengaku, sering mandi di permandian itu ketiga tubuhnya pegal-pegal selepas bekerja di kebun di sekitar pondoknya.
“Saya juga biasa mandi disitu,karena airnya hangat terus meski musim hujan,”terangnya.
Menikmati sensasi mandi air panas alami yang keluar dari sela-sela batu yang menetes berbentuk goa tersebut, menurut warga sekitar bahwa mandi di mata air panas alami bermanfaat untuk mengembalikan kesegaran tubuh dan membuat tubuh lebih rileks.
Masrah (25) Warga Desa Kondara mengatakan, keberadaan wisata air panas itu diketahuinya dari mulut ke mulut. Karena penasaran, Masrah mendatangi lokasi wisata itu dan mencicipi air hangat tersebut karena mengandung khasiat seperti dapat mengobati penyakit kulit.
“Saya pertama kali datang di sini,saya rasakan airnya hangatnya kayak melengket di kulit,semoga berkhasiat seperti kata orang,”ujar Masrah
Sementara itu, Asiz (23) warga Desa Tojabi, kecamatan Lasusua mengatakan, sejak tahun 2011 silam dirinya sudah mengetahui adanya permandian air hangat tersebut.
“Saya sudah lima kali datang bersama teman di tempat itu,tapi saya tidak bosan karena suasananya masih alami,”terang Asiz
Ia menambahkan, terakhir kali dirinya ke tempat permandian hangat itu menjelajah dan mencari asal mata air, namun Azi hanya menemukan sebuah goa di bagian puncak dekat dengan pohon beringin.
“Saya sudah mendaki sampai ke atas pak, hanya menemukan sebuah gua di dalamnya ada genangan air hangat berbentuk kolam setinggi mata kaki,saya tasa air ini yang meresap sampai kebawah,”ujar asiz.
Saat ini, permandian hangat tersebut belum dikelola oleh siapapun hanya warga sekitar menyebutnya Watu Mokula (batu panas). Anehnya, permandian hangat tersebut juga ditemukan mata Air hangat yang menyembur ke atas, tanah berada di puncak gunung dengan luas satu meter persegi yang berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi permandian air hangat tersebut yang berada di tengah-tengah kebun warga. (B)