ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat nilai ekspor Sultra pada Mei 2018 mengalami kenaikan sebesar 47,97 persen dibanding April 2018, yaitu dari 63,21 juta dolar Amerika menjadi 93,53 juta dolar Amerika.
Kepala Bidang Tata Usaha BPS Sultra Martini mengatakan, meski nilai ekspor mengalami kenaikan, akan tetapi volume ekspor tercatat turun 27,26 persen dibanding April 2018 yaitu dari 845,23 ribu ton menjadi 614,78 ribu ton.
Dia menjelaskan ekspor Sultra dibedakan berdasarkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Jika dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Sultra pada Mei 2018 mengalami kenaikan 52,87 persen dibanding April 2018, yaitu dari 49,52 juta dolar Amerika menjadi 75,70 juta dolar Amerika.
“Sedangkan, volumenya turun 27,63 persen dari 841,15 ribu ton pada April 2018 menjadi 608,71 ribu ton pada Mei 2018,” ujarnya.
Ekspor Sultra Mei 2018 didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja dengan nilai 73,48 juta dolar Amerika, selanjutnya kelompok komoditi bijih logam, terak, dan abu di urutan kedua dengan nilai 16,65 juta dolar Amerika, dan kelompok komoditi ikan dan udang di urutan ketiga dengan nilai 2,30 juta dolar Amerika.
Kenaikan ekspor Sultra Mei 2018 dibanding April 2018 terjadi pada kelompok komoditi besi dan baja senilai 40,50 juta dolar Amerika (122,78 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kelompok komoditi lak, getah, dan daApr senilai 1,48 juta dolar Amerika (100 persen).
Martini menyebutkan negara tujuan ekspor utama Sultra pada Mei 2018 yaitu Tiongkok, India, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat masing-masing dengan nilai 66,78 juta dolar Amerika, 8,47 juta dolar Amerika, 11,02 juta dolar Amerika, 4,29 juta dolar Amerika, dan 1,29 juta dolar Amerika.
“Peranan kelima negara tersebut mencapai 98,20 persen dari total ekspor Sultra pada periode yang sama,” tambahnya.
Sementara ekspor Sultra Mei 2018 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 76,48 juta dolar Amerika (81,77 persen), sektor pertambangan 16,65 juta dolar Amerika (17,80 persen), dan sisanya sektor pertanian 0,40 juta dolar Amerika (0,43 persen). (B)