INKLUSI KEUANGAN – Foto bersama Direktur Utama Bank Sultra Khaerul Kemala Raden (kiri) dan Plt Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra Muhammad Fredly Nasution (kedua kanan), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Minot Purwahono (kanan) dan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sultra Jaya Bakti (kedua kiri) saat acara pembukaan Semarak Bulan Inklusi Keuangan di Taman Kota Kendari, 28-29 Oktober 2017. (Foto Istimewa)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang industri jasa keuangan baik itu perbankan maupun non perbankan.
Plt Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra Muhammad Fredly Nasution mengatakan, untuk mencapai tujuan tersebut pihaknya menggelar kegiatan semarak bulan inklusi keuangan di Taman Kota Kendari mulai 28-29 Oktober 2017.
Kegiatan itu dimaksud untuk mengedukasi dan literasi kepada masyarakat tentang industri jasa keuangan (IJK), bahwa masyarakat untuk mendapatkan dana tidak hanya melalui perbankan. Namun juga bisa lewat industri keuangan non bank. Sebab, semua industri keuangan memiliki produk-produk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendapatkan berbagai keuntungannya.
Sehingga, lanjut dia, tingkat literasi masyarakat atau pemahaman masyarakat terhadap IJK dan produknya bisa lebih ditingkatkan. Serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tugas dan fungsi OJK dalam mengawasi perbankan dan non perbankan.
Untuk mencapai target pada 2019, dengan menjadikan 75 persen masyarakat melek atau memahami industri jasa keuangan dan produknya. Dimana saat ini, walaupun tingkat inklusi masyarakat telah mencapai 66,1 persen, namun literasinya masih 26,6 persen. Dalam artian, masyarakat sudah terakses atau dilayani oleh perbankan dan non perbankan, hanya saja tingkat pemahamannya yang masih rendah terhadap industri keuangan.
Untuk mendukung keberhasilan inklusi keuangan, pihaknya meminta masing-masing IJK yang terlibat untuk menyiapkan tenaga pelayanan agar bisa menjelaskan terkait produk industri tersebut. Sehingga, masyarakat yang tadinya belum mengetahui produk keuangan dan manfaat menjadi tahu.
“Yang tadinya belum tau produk asuransi itu apa, yang belum tau BPJS, perbankan, pegadaian, dan lainnya, semua dijelaskan di booth tersebut. Kan produknya ada macam-macam,” jelas Fredly saat ditemui usai kegiatan semarak bulan inklusi keuangan di Taman Kota Kendari, Minggu (29/10/2017).
Fredly menilai hal penting yang ingin dicapai adalah menghindarkan masyarakat dari investasi bodong yang sedang marak terjadi saat ini. Sehingga mereka juga bisa paham investasi yang memang benar-benar berizin. Untuk itu, masyarakat bisa terlindungi dari hal-hal yang dapat merugikan.
“Sudah banyak kejadian di sini, ada swissindo, koperasi langit biru,” ujarnya.
Untuk diketahui, semarak bulan inklusi keuangan Sulawesi Tenggara (Sultra) 2017 diikuti dari BRI, BNI, Mandiri, BCA, BTPN, OCBC NISP, Bank Mayapada, Bank Panin, Bank Nobu, Bank Sultra, Bank BTN, Bank Sinarmas, BTPN, Bank Artha Graha, Bank Mega, CIMB Niaga, BFI Finance, Pegadaian, Adira, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Bursa Efek Indonesia, Taspen, Jasa Raharja, Jamkrindo, Permodalan Nasional Madani, Jiwasraya, Bumi Putera, dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan tersebut juga diramaikan dengan berbagai hiburan dan games. Penampilan tari mondotambe, peragaan busana kerja masing-masing industri jasa keuangan, dan kesenian kearifan budaya lokal. Bulan Inklusi Keuangan secara nasional di laksanakan pada Oktober setiap tahun. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki