ZONASULTRA.COM, KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp200 juta untuk pembangunan (renovasi) Rumah Sakit (RS) Palang Merah Indonesia (PMI) Sultra di Kendari.
Secara simbolis bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala OJK Sultra Mohammad Fredly Nasution kepada Ketua Pengurus PMI Sultra Abdurrahman Shaleh didampingi Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Sultra Edy Muthalib, Senin (16/11/2020) di Aula PMI Sultra.
Abdurrahman Shaleh dalam sambutannya mengatakan, sejak masa kepemimpinannya terjadi sejumlah perubahan yang signifikan terhadap renovasi RS PMI Sultra. Hal itu dilakukan sebagai wujud komitmen untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat Kota Kendari dan Sultra pada umumnya.
“Tentunya bantuan ini sangat penting untuk proses percepatan pembangunan RS PMI Sultra serta bisa meningkatan sejumlah fasilitas layanan kesehatan disini,” ungkapnya.
Ketua DPRD Provinsi Sultra ini menegaskan, bahwa dengan semakin banyak pihak yang memberikan bantuan dan dukungan kepada pembangunan RS PMI Sultra dan peningkatan pelayanan PMI bisa meningkatan kiprah PMI lebih baik.
Kemudian, Moh Fredly Nasution menjelaskan, bahwa bantuan itu merupakan bersumber dari OJK dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) OJK ke-9 Tahun tanggal 22 November 2020.
Selain itu, hal ini juga sebagai bentuk sumbangsih OJK mendukung program pemerintah daerah menghadirkan layanan kesehatan memadai bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dan peningkatan pembangunan infrastruktur di daerah.
Sebelumnya, Sekretaris PMI Sultra Sahrun Gaus menambahkan, bahwa RS PMI Sultra berdiri sejak tahun 1968 dan mulai mengalami pasang surut tahun 2007 hingga 2008 hingga akhirnya berhenti beroperasi tahun 2018 karena terjadi permasalahan internal dalam manajemen kepengurusan rumah sakit.
Menurutnya, RS PMI Sultra merupakan salah satu rumah sakit yang menjadi rujukan warga Kota Kendari dan sekitarnya. Terutama bagi pasien bersalin.
“Mereka lebih yakin di RS PMI karena tidak takut kehabisan darah. Ya karena kita punya stok darah,” ujarnya.
Selain untuk dukungan pembangunan RS PMI Sultra melalui dana CSR maupun investasi FKIJK, hal lain yang diharapkan adalah FKIJK dapat menjadi mitra PMI Sultra dalam pemenuhan kebutuhan kantong darah. Artinya, dalam setiap kegiatan yang digelar FKIJK harus ada donor darah.
Sahrun menyebutkan, saat ini produksi kantong darah di PMI Sultra mencapai 1.200 kantong per bulan. Namun, selama pandemi Covid-19 hanya berkisar 700-800 kantong perbulan.
Editor: Ilham Surahmin