ZONASULTRA.COM, KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) bersinergi mengkaji produk unggulan Konsel dalam rapat program unggulan TPAKD Konsel, di ruang rapat kantor bupati setempat, Selasa (11/2/2020).
Rapat tersebut membahas program unggulan TPAKD Konsel yaitu pengembangan UMKM dan perempuan dengan nama program Kredit HeBat (Kredit Hindari Renternir dan Budaya Lestari Semesta) yang sejalan dengan tagline Desa Maju, Konsel Hebat.
Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sultra, Maulana Yusup menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survei OJK tahun 2019, indeks inklusi sebesar 75,07% dan literasi keuangan sebesar 36,75% di Sultra telah mencapai target Perpres Nomor 82 Tahun 2016 dan Perpres Nomor 50 Tahun 2017.
“Namun indeks tersebut masih sedikit di bawah rata-rata nasional dan menjadi tantangan pemerintah daerah, OJK, dan stakeholder untuk mendorong percepatan peningkatan inklusi dan literasi keuangan melalui implementasi program TPAKD,” ungkap Maulana Yusup melalui rilis pers OJK, Selasa (11/2/2020).
Kasubag Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sultra, Ridhony M.H. Hutasoit menambahkan, implementasi program Kredit HeBat bisa menjadi salah satu upaya nyata dalam mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khsusnya di Konsel.
“Menghasilkan program unggulan TPAKD dengan berkolaborasi melalui konsep link and match antara potensi daerah, produk jasa keuangan, program/kegiatan daerah di dalam renja, dan pelestarian lingkungan,” ungkap Ridhony saat ditanyai perihal tujuan rapat bersama tersebut, via telepon, Selasa (11/2/2020).
Program Kredit HeBat ini diharapkan dapat menjebatani akses UMKM dan perempuan terhadap sektor jasa keuangan (link and match) seperti kredit usaha rakyat, kredit mekaar, kredit ultra mikro, dan asuransi program (asuransi usaha tani padi, asuransi nelayan, dan asuransi usaha ternak sapi) untuk mendorong kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan meningkatkan reputasi daerah.
Tentunya program ini diharapkan dapat me-link and match-kan antara RPJMN/renstra/RPJMD dengan kolaborasi produk di sektor jasa keuangan tersebut.
Salah satu pilot project program Kredit HeBat ini adalah pemberdayaan UMKM pengolah limbah urin manusia menjadi pupuk organik yang dikelola oleh Rosyidin dari Desa Wunduwatu.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Sjarif Sajang selaku Sekretaris Daerah Konsel tersebut dihadiri oleh OJK Sultra, Bank Indonesia Sultra, Dirjen Perbendaharaan Kanwil Sultra, Bank Sultra serta beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). (b)