Organisasi Lingkungan Asal Prancis Sebut Pulau Labengki dalam Ancaman

1006
Organisasi Lingkungan Asal Prancis Sebut Pulau Labengki dalam Ancaman
CLEANIG DAY - Jajaran Pemda Konut bersama tim organisasi Nature Revulation With Voluntier asal Nehara Prancis saat memungut sampah di kawasan Labengki dalam kegiatan cleaning day, Jumat (9/8/2019). (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Organisasi lingkungan hidup asal Perancis Nature Revulotion With Voluntier (NRWV) menyebutkan jika Desa dan Pulau Labengki yang terletak di Kecamatan Lasolo Kepulauan (Laskep), Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), berada dalam ancaman kerusakan. Hal itu disampaikan saat menggelar cleaning day observasi dan pembersihan sampah.

Ketua NRWV, Philip dalam pemamparannya pada misi cleaning day kerjasama Pemerintah Daerah (Pemda) Konut menuturkan, ada tiga faktor yang membawa ancaman bagi kawasan yang memiliki teluk cinta itu. Yaitu, berserakannya sampah-sampah, terjadinya pemboman ikan menggunakan dinamit dan adanya aktivitas perusahaan penambangan yang tidak sesuai prosedur.

Dijelaskan, berbagai jenis sampah yang berhamburan pulau Labengki itu memberikan dampak buruk pada kelestarian lingkungan. Merusak keindahan alam, dan membuat polusi udara menjadi tidak sehat yang berdampak pada muncul berbagai macam penyakit.

“Sulawesi adalah jantung segitiga karang dunia yang harus dijaga terkhusus di wilayah wisata labengki, yang memiliki hutan dan alam laut dengan endemik keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Akan tetapi, dari hasil observasi kami menyimpulkan bahwa ekosistem itu kini terancam kelestarian dan keindahannya, hal itu disebabkan adalah sampah,”kata Philip saat melakukan observasi dan pembersihan sampah bersama jajaran Pemda Konut di kawasan labengki, Jumat (9/8/2019).

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

Baca Juga : Desa Labengki Konut Masuk Program Penataan Kampung Nelayan

Selain itu, pria berpostur tinggi besar ini menegaskan, adanya aktivitas pengeboman ikan dan penambangan yang tidak sesuai aturan juga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan dan membawa ancaman besar pada ekosistem terumbu karang dan punahnya habitat laut. Di Konut aktivitas penambangan biji nikel marak terjadi, baik di kawasan darat maupun kepulauan.

“Selain sampah yang menjadi masalah utama ada beberapa hal yang juga ikut berkontribusi mengancam ekosistem terumbu karang. Yaitu, lumpur dari aktivitas pertambangan oleh perusahaan yang tidak mematuhi prosedur yang baik, lalu penambatan jangkar kapal yang sembarangan, penangkapan ikan dengan menggunakan bom dinamit, serta populasi bintang laut mahkota duri,”bebernya.

Hadir dalam kegiatan itu, bupati Konut, Ruksamin dengan tegas menyampaikan akan mencabut izin perusahaan-perusahaan pertambangan yang tidak mengikuti prosedur dengan benar. Juga akan mengupayakan untuk membangun sarana pengelolaan sampah lebih lanjut, termasuk menyediakan sarana kapal pengangkut sampah.

Baca Juga : Kepedulian Sosial, Telkomsel Berkontribusi di Pulau Labengki Kecil

“Seharusnya kita merasa malu karena mereka yang jauh-jauh dari negara lain mau datang bekerja membersihkan alam kita, maka dari itu dengan tegas saya menghimbau kepada seluruh masyarakat mari kita jaga alam dan alam akan menjaga kita”terangnya.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

Mantan Ketua DPRD Konut ini kembali mengeluarkan tiga poin penting untuk dijalankan antara lain, membangun mindset masyarakat bahwa sampah adalah musuh besar di desa wisata Labengki yang harus bersihkan.

Ia juga menginstruksikan kepada kepala desa Labengki membuat peraturan desa (Perdes) tentang pengelolaan sampah, dan mengintruksikan kepada kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konut untuk merekrut tenaga-tenaga yang akan bekerja membersihkan sampah dan akan diberi upah.

Baca Juga : Garuda Indonesia Promosikan Labengki Lewat Website

“Saya atas nama pimpinan daerah mewakili seluruh masyarakat Konut menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dan mengungkapkan kebahagiaannya atas kepedulian organisasi Nature Revolution terhadap ekosistem lingkungan hidup di konawe utara khususnya di wisata labengki. Ini menjadi tanggung jawab dan tugas kita semua untuk bekerja lebih baik lagi,”tukasnya.

Di akhir acara tersebut, Bupati Konut didampingi jajaran DLH Konut dan juga organisasi Nature Revolution melakukan pemungutan sampah di pesisir pantai desa wisata Lbengki. Dalam aksi itu, ratusan jenis sampah berhasil dikumpulkan ke dalam puluhan karung. (a)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini