Pandemi Covid-19, Masyarakat Dinilai Lebih Butuh Bantuan Tunai Dibanding Sembako

Pandemi Covid-19, Masyarakat Dinilai Lebih Butuh Bantuan Tunai Dibanding Sembako
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang tidak berkesudahan mengakibatkan perekonomian Indonesia merosot. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (pemda) berusaha semaksimal mungkin agar terhindar dari resesi ekonomi.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana semakin membuat masyarakat kesulitan ekonomi. Daya beli masyarakat semakin menurun seiring dengan bertambahnya jumlah pengangguran. Sayangnya, bantuan sembako dari pemerintah belum mampu memperbaiki perekonomian masyarakat di masa krisis Covid-19 ini.

Menurut Kadis Kebudayan Buton Selatan, Ali Rosdin, masyarakat saat ini lebih membutuhkan bantuan langsung tunai dibanding bantuan sembako. Sebab, bantuan tunai langsung dapat menggerakkan ekonomi dengan perputaran uang, sementara sembako hanya untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.

BACA JUGA :  Kendari Tutup Tahun 2019 dengan Inflasi 0,26 Persen

“Kalau menurut saya, bantuan sembako ini perlu kita evaluasi lagi. Bantuan sembako ini
tidak menggerakkan konsumsi rumah tangga,” jelas Ali Rosdin dalam diskusi Ngopi Pemuda Busel yang bertajuk Langkah Sigap Pemerintah Daerah dalam Mengantisipasi Resesi Nasional pada Minggu malam (30/8/2020).

Sekiranya emda dapat mengatisipasi resesi ekonomi dengan menggelontorkan bantuan tunainya. Selain itu, program padat karya dapat menjadi alternatif untuk tetap menggerakan roda perekonomian masyarakat.

“Kita bisa menciptakan program padat kaya, langkah-langkah ini sudah dilakukan oleh pemda, tapi belum terorganisir dengan baik,” ujarnya.

BACA JUGA :  Kalla Toyota Berikan Ledakan Akhir Tahun di Acara Customer Gathering

Senada dengan Ali Rosdin, La Ode Basir, Anggota Komisaris Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta menuturkan bahwa lebih baik bantuan sembako dialihkan ke bantuan tunai. Menurutnya, bantuan sembako tidak menggerakkan ekonomi sekitar, dan uang tidak bergerak.

“Tetapi kalau bantuan tunai, mudah-mudahan tepat sasaran, itu bisa untuk belanja di warung-warung tetangga,” kata La Ode Basir.

Oleh sebab itu, data-data penerima bantuan harus objektif sehingga bantuan sosial pandemi Covid-19 ini tepat sasaran. (b)

 


Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini