ZONASULTRA.COM,KENDARI– Sektor pertambangan menopang realisasi investasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) saat pandemi covid-19. Nilainya mencapai Rp5,2 triliun pada triwulan I 2020.
Hingga akhir Maret 2020, total nilai investasi mencapai Rp5,3 triliun atau sekitar 40,76 persen dari target Rp13 triliun. Sektor pertambangan menjadi penyumbang investasi terbesar 90 persen.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra Masmuddin mengatakan, sisanya sekitar Rp100 miliar atau 10 persen disumbangkan oleh sektor usaha pertanian dan sektor lainnya.
“Sektor pertambangan masih mendominasi. Kita tahu bersama saat ini ada pembangunan smelter di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS). Ini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investasi di Sultra. Begitupula yang turut berkontribusi yakni pembangunan pabrik gula di Bombana,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (25/6/2020).
Meski begitu, pengaruh wabah Covid-19 terhadap iklim investasi di Sultra, Masmuddin mengaku sangat berpengaruh terutama untuk realisasi investasi di triwulan II yang belum dirilis. Namun ia memprediksi jumlahnya mengalami penurunan.
Hal itu disebabkan sejak pandemi pertengahan Maret hingga 5 Juni lalu adanya penutupan layanan tatap muka dan beralih ke onliene. Sementara layanan tatap muka dinilai lebih baik.
“Tapi saat itu pelayanan online kita tetap buka. Itu tentu berpengaruh terhadap iklim investasi kita,” ujarnya.
Memasuki era tatanan kehidupan baru (New Normal) sejak 8 Juni kemarin layanan tatap muka dibuka kembali. Dengan begitu ia berharap gairah investasi kembali tumbuh dan bangkit sehingga perekonomian bisa kembali normal seperti biasa.
Akan tetapi hal tersebut dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat. Masyarakat yang hendak mengurus izin wajib mengenakan masker, kemudian mencuci tangan, tidak datang berkelompok. (Adv)