ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang berada di wilayah hukum Polres Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kapolres AKBP Muhamad Nur Akbar beserta jajaran meninjau korban bencana banjir yang melanda Kecamatan Langgikima dan Landawe, Konawe Utara (Konut). Peninjauan tersebut sekaligus memberikan bantuan berupa beras dan pangan kepada warga setempat yang terkena musibah.
Dengan mengenakan seragam lengkap dihiasi dua melati di pundak, AKBP Muhamad Nur Akbar bersama Dandim 1417/Kendari Letkol Kav. Eko Hermawan Yuniarso, menyemangati dan memberi wejangan kepada warga korban banjir.
(Baca Juga : Lagi, 13 Desa di Konut Terendam Banjir)
“Selain mengunjungi warga dan mengecek lokasi banjir, kita juga menggelar patroli perairan sekaligus mengevakuasi korban yang masih bertahan di rumahnya meski sudah tergenang air,” jelasnya, Selasa (22/5/2018)
Akbar mengaku, sangat prihatin melihat kondisi warga yang rumahnya sebagian terendam banjir. Pihaknya juga kepada masyarakat yang masih bertahan di rumahnya untuk bersedia dievakuasi oleh petugas, jika debit air bertambah tinggi, mengingat hujan masih menyelimuti Kabupaten Konawe Utara dengan intensitas tinggi.
“Kita sudah ingatkan warga agar agar bersedia jika dievakuasi petugas, dan kami telah menyiapkan tenda darurat untuk penampungan sementara bagi para korban,” tuturnya
(Baca Juga : 2.300 Orang Warga Oheo Konut Jadi Korban Banjir)
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, mencatat sebanyak 79 rumah warga yang tersebar di 3 desa di terjang banjir bandang pada Senin (21/5/2018). Hal itu di akibatkan curah hujan yang terus turun di wilayah Konut selama beberapa hari ini hingga membuat Sungai Wiwirano meluap.
Daerah yang terkena banjir yakni Desa Polora Indah Kecamatan Langgikima sebanyak 34 rumah, Landawe 20 rumah dan Desa Tamba Kua Kecamatan Landawe sebanyak 25 rumah. 7 rumah diantaranya hanyut dihantam arus Sungai dengan ketinggian air sekitar 4 meter, dalam musibah banjir ini dilaporkan belum ada korban jiwa namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. (A)