Pascarusuh, 700 Warga Gunung Jaya Mengungsi di 3 Desa

Rusuh Dua Desa di Buton, 87 Rumah Terbakar dan 700 Warga Mengungsi
KERUSUHAN - Kerusuhan yang terjadi di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotopina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (5/6/2019). sekitar 87 rumah terbakar dan sebanyak 700 warga mengungsi. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 700 jiwa warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotopina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungsi pascapenyerangan yang dilakukan warga Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019).

“Sampai Kamis (6/6/2019) pukul 02.00 Wita, sebanyak 87 rumah terbakar dan 700 warga Desa Gunung Jaya saat ini telah diungsikan di tiga desa yaitu Laburunci, Kelurahan Kombeli, dan Desa Lapodi,” ungkap Bupati Buton La Bakri melalui keterangan tertulis.

Sebanyak 385 jiwa mengungsi di Desa Laburunci, 231 jiwa di Kelurahan Kombeli, dan sisanya di Desa Lapodi. La Bakri mengimbau kepada masyarakat agar bisa menahan diri dan tidak terprovokasi atas insiden tersebut.

“Saya meminta warga agar mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada aparat yang berwajib dan menindak pelaku sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” pungkasnya.

(Baca Juga : Pemuda Dua Desa di Buton Saling Serang, Puluhan Rumah Dibakar)

Sebelumnya, dua kelompok pemuda dari Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya terlibat aksi saling serang, usai menjalankan salat Idulfitri, sekira pukul 14.30 Wita.

Aksi vandalisme ini dipicu adanya aksi konvoi sekitar 40 warga Desa Sampuabalo dengan mengendarai 20 unit sepeda motor yang menggunakan knalpot resing dari Desa Sampuabalo melewati Desa Gunung Jaya, Selasa malam (4/6/2019) sekira pukul 20.00 Wita.

Hal ini membuat masyarakat Desa Gunung Jaya merasa terganggu dan tidak menerimanya. Sekira pukul 20.45 Wita, konvoi kembali ke Desa Sampuabalo dan kembali melewati Desa Gunung Jaya. Ketika sampai di pertigaan dua desa itu, massa yang melakukan konvoi berteriak akan menyerang Gunung Jaya.

Kemudian terjadi pelemparan ke arah rumah warga Gunung Jaya. Sehingga masyarakat tidak menerimanya lalu terjadi keributan antara pemuda Desa Sampuabalo dan pemuda Desa Gunung Jaya.

(Baca Juga: Rusuh Dua Desa di Buton, 87 Rumah Terbakar dan 700 Warga Mengungsi)

Keesokan harinya, Rabu 5 Juni 2019 warga Desa Sampuabalo saat hendak melakukan silaturrahmi, melalui Desa Gunung Jaya, namun tiba-tiba dipanah warga Desa Gunung Jaya.

Salah seorang warga terkena busur panah, lalu kembali ke Desa Sampuabalo. Ia melaporkan kejadian itu kemudian sekitar 100 orang warga Desa Sampuabalo melakukan serangan ke Desa Gunung Jaya dengan melempar bom molotov ke rumah-rumah warga. (b)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini