ZONASULTRA.COM, LASUSUA-PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Kolaka Utara (Kolut) menggandeng Asosiasi Pelaku Usaha Kuliner (Apuk), untuk membagikan ratusan makanan siap saji dan peralatan mandi kepada warga yang terdampak banjir di tiga desa di kecamatan Lasusua pada Kamis (17/12/2020) lalu.
Salah satu staf Bidang Transaksi Energi PLN Kolut, Samsul Hadi mengatakan penyaluran bantuan tersebut merupakan program kemanusiaan PLN peduli, di mana hasil sumbangan seluruh karyawan yang berbentuk hibah diperuntukkan bagi masyarakat korban bencana alam di setiap daerah.
Kata dia, untuk pendistribusian bantuan tersebut, pihaknya bekerja sama dan mempercayakan Apuk Kolut agar lebih tepat sasaran dan bisa mengoptimalkan waktu penyaluran sampai ke rumah warga.
“Kami dari PLN Rayon Kolut berupaya membantu warga yang terkena bencana melalui program kemanusiaan PLN peduli,” kata Samsul Hadi kepada awak zonasultra.id, Selasa (22/12/2020).
Ia menambahkan, meski tidak menyebut besaran dana bantuan tersebut namun hal itu merupakan wujud komitment perusahaan untuk menunjukan perhatian dan kepedulian kepada masyarakat korban bencana melalui program tersebut. Meski bencana banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu juga merobohkan 20 tiang listrik serta beberapa jaringan listrik lainnya yang menyebabkan kerugian materil sampai ratusan juta.
“Kita percayakan apuk untuk membantu penyaluran bantuan dalam bentuk makanan siap komsumsi,” ujarnya.
Sementara itu, ketua Apuk Kolut Yunus mengucapkan terima kasih kepada pihak PLN yang telah mempercayakan penyaluran bantuan. Adapun bantuan berupa 500 kotak makanan serta ratusan peralatan mandi dan mencuci yang dikemas dalam plastik agar lebih mudah disalurkan.
Kata dia, untuk mengoptimalkan pendistribusian dirinya dibantu pengurus Apuk lainnya dengan menggunakan roda empat mendatangi satu persatu rumah yang benar-benar membutuhkan bantuan di Desa Pitulua, Desa Rantelimbong dan Desa Batuganda.
“Hari ini kita dipercayakan lagi salurkan 500 kotak makanan serta paket kebutuhan dapur lainnya, kita juga mengajak pedagan lainnya seperti penjual es keliling untuk gratiskan kepada anak-anak agar bisa terhibur dan bisa menghilangkan trauma akibat bencana alam,” terangnya.
Salah satu warga Desa Rantelimbong yang terkena banjir, Masriani, mengatakan bahwa bantuan dari Apuk dan PLN merupakan bantuan pertama yang diterima selama musibah tersebut. Sebab, rumahnya berada di ujung lorong terpencil sehingga sering terlewatkan jika ada bantuan dari pihak lain yang menyalurkan di desanya.
“Sering ada masuk bantuan tapi lewat-lewat saja, barusan ada yang masuk sampai di lorong ini,” tandasnya. (b)
