Pelajar SMP di Kendari Curi Belasan Celana Dalam Wanita, Ini Pengakuannya

2155
Pelajar SMP di Kendari Curi Belasan Celana Dalam Wanita, Ini Pengakuannya
CURI CELANA DALAM - Pelaku pencurian celana dalam wanita sebanyak 12 lembar untuk aktivitas onani Z (12). (Fadli Aksar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang pelajar SMP di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial Z (12) mencuri celana dalam wanita untuk melakukan fantasi seksual. Total sebanyak 12 lembar pakaian dalam wanita berhasil dicuri.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mandonga AKP I Ketut Arya Wijanarka menjelaskan, bahwa Z melakukan aksinya pada malam hari. Pelaku mengambil celana dalam saat sedang dijemur.

Baca Juga : Nelayan di Kendari Selundupkan 200 Gram Sabu di Celana Dalam

Seusai mengambil lalu dibawa pulang untuk dicium lalu melakukan aktivitas seksual.
“Dia terinspirasi film porno yang sering dinonton di warnet. Celana dalam itu dicium sambil beronani (coli),” beber AKP I Ketut Arya Wijanarka di Mapolsek Mandonga, Rabu (4/3/2020).

BACA JUGA :  Seorang Warga Kendari Todongkan Pistol ke Pendemo di Konut

Arya menambahkan, aksi anehnya akhirnya terbongkar setelah yang bersangkutan tertangkap basah oleh warga di kawasan pemukiman samping pasar grosir, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Rabu (4/3/2020) sekitar pukul 01.00 Wita.

Kata Arya, saat itu jajarannya tengah melakukan patroli. Saat melintas, warga kemudian menyerahkan anak yang telah diamankan tersebut.

“Saat itu pelaku sementara memulung, kemudian melihat celana dalam selanjutnya dimasukkan ke dalam karung. Setelah itu warga yang memergoki pelaku kemudian memeriksa karung yang dibawa. Warga mendapati 12 lembar celana dalam wanita tersebut,” jelas dia.

BACA JUGA :  Polres Konut Amankan 10 Pelaku Peredaran Narkotika

Baca Juga : Diduga Bawa Tembakau Gorila, 5 Pelajar SMP di Kendari Diamankan

Meski begitu, pihak kepolisian tak memproses hukum Z karena masih di bawah umur. Menurut Arya, pihaknya hanya melakukan pembinaan lalu selanjutnya diserahkan kepada orang tuanya.

“Warga (korban pencurian) juga sudah tidak keberatan. Jadi kita hanya melakukan pembinaan,” tutup Arya. (a)

 


Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini