ZONASULTRA.COM, KENDARI – Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia, mengungkapkan bahwa progres pembangunan kolam retensi Sungai Wanggu sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung bulan Desember 2020 mendatang.
Ia mengatakan, proyek senilai Rp22,8 Miliar itu merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya banjir yang kerap melanda Kota Kendari.
“Ini kolamnya dibangun dalam dua bentuk yakni hulu dan hilir. Jadi, ada dua waduk yang disisi selatan dan utara sungai. Yang di selatan adalah hulu, kemudian yang di di timur hilir. Ini progresnya sudah lebih dari 80 persen,” jelasnya, Rabu (14/10/2020).
Lebih lanjut, Bob Arthur menjelaskan bahwa sebelum dilakukan pembangunan, pihaknya telah melakukan simulasi banjir, dan hasilnya bila tidak diupaya pengendaliannya, maka bisa terjadi banjir dengan luas 2.500 hektar yang berpotensi terjadi di sepanjang Sungai Wanggu.
“Namun kalau tanggul-tanggul yang ada di Sungai Wanggu ini dan ada anak-anak sungainya kita kerjakan. Dia akan menjadi kecil banjirnya, menjadi 681 hektar, atau sekitar 66 persen dia reduksinya,” ujar Bob Arthur.
Melihat progres pembangunan yang sudah mencapai sekira 80 persen, Wali Kota Kendari Sulkarnain memberikan apresiasi kepada BWS atas capaian tersebut. Kata dia, meski di tengah pandemi Covid-19, pembangunan kolam retensi terus berjalan.
“Sinergi antara Pemkot dan BWS Sulawesi IV Kendari tentunya menjadi motor percepatan pembangunan. Pihak balai memastikan pembangunan kolam akan tuntas tahun ini,” kata Sulkarnain Kadir kemarin.
Ia optimis bahwa pembangunan kolam retensi bisa selesai tepat waktu. Itu dikarenakan BWS sudah berpengalaman dalam melaksanakan pembangunan kolam retensi, waduk, tanggul dan bendungan.
Sulkarnain meyakini bahwa dengan terbangun kolam retensi, setidaknya bisa menghilangkan memori kelam pada 2013 lalu, di mana 70 persen wilayah kota Kendari dilanda banjir setinggi 1 meter. Itu terjadi akibat 13 anak sungai meluap sehingga 10 kecamatan terendam banjir, yaitu Kecamatan Poasia, Abeli, Kambu, Baruga, Wua-Wua, Kadia, Mandonga, Puuwatu, Kendari Barat, dan Kendari. “Ketinggian banjir 30 cm hingga 2 meter, 60 rumah rusak, 2 jembatan rusak sedang, 1 jembatan terbawa arus,” ungkap Sulkarnain.
“Semoga kolam retensi sungai wanggu bisa mereduksi banjir di Kendari terutama pada daerah yang termasuk kawasan rawan banjir/genangan di Kota Kendari yakni sebanyak 44 lokasi seluas 4.140,87 hektar yang tersebar pada 6 (enam) Kecamatan, dengan rincian menurut tingkat bahaya adalah sangat rawan 145,366 hektar, rawan 39,948 hektar,” pungkasnya. (a)
Kontributor: Sri Rahayu
Editor : Kiki